Antipasi Lonjakan Harga Beras, Bulog Gelar Operasi Pasar

Operasi Pasar Perum Bulog di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, belum lama ini.
Sumber :
  • Viva.co.id/Anwar Sadat

VIVA.co.id - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) bekerja sama dengan PT Tjipinang Food Station menggelar operasi pasar di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Operasi pasar ini dilakukan untuk mengantisipasi melonjaknya harga beras sebelum musim panen pada Maret nanti.

"Kita adakan operasi pasar untuk menstabilkan harga beras di pasaran. Di sini kita jual beras dengan kualitas medium seharga Rp8.300 kilogram. Ini lebih murah daripada di pasaran yang mencapai Rp9.500 per kilogram," kata Kepala Pasar Induk Beras Cipinang, Endang Sundhara, Jumat, 8 Januari 2016.

Operasi pasar di pasar induk beras telah dilakukan sepekan terakhir. Rencananya operasi pasar tersebut akan dilanjutkan dengan berkeliling di kelurahan-kelurahan di Jakarta Timur mulai pekan depan. Nantinya warga yang ingin membeli hanya perlu menunjukkan fotokopi KTP dan mengisi formulir yang menunjukkan keterangan membeli.

Menurut Endang, warga yang akan membeli akan dibatasi pembeliannya maksimal 50 kilogram beras. Selain itu warga juga hanya bisa satu kali membeli beras melalui operasi pasar tersebut.

"Jadi kalau ada operasi pasar lagi, warga yang sudah pernah beli tidak boleh beli lagi dalam waktu sebulan. Kita sudah data siapa saja yang beli," ucapnya.

Endang melanjutkan, stok beras untuk operasi pasar ini disediakan 10 ton per hari. Tiap beras tersebut dikemas dalam plastik dengan berat lima kilogram.

"Ini beras lokal bukan impor. Kita buka operasi pasar ini sampai jam empat sore nanti," ujarnya.

Salah satu warga, Armi, 42, mengaku sengaja membeli beras melalui operasi pasar karena harganya lebih murah. Selain itu menurut Armi, kualitas beras yang dijual juga cukup bagus.

"Iya karena harganya lebih murah, berasnya juga bagus, walaupun dijual murah tapi kualitasnya tidak murahan," katanya.

Dalam Operasi Pasar ini, Armi membeli 20 kilogram beras sebagai stok keperluan rumah tangga. Selain Armi, serombongan warga lainnya juga ikut antre membeli beras. Mereka umumnya langsung membeli dalam jumlah banyak sebagai stok.