Gula Bikin Pesawat 'Siluman' Tak Terlacak Radar

Pesawat Tempur F-16.
Sumber :

VIVA.co.id - Peneliti telah menemukan rahasia bahan yang bisa menjaga pesawat 'siluman' bisa terhindar dari pelacakan radar militer.

Ternyata kunci untuk membuat pesawat tak terlihat radar adalah bahan gula. Fakta ini diungkapkan ilmuwan The Research Institute for Nuclear Problems dari Belarusian State University, Belarusia. Tim tersebut mengembangkan lapisan antireflektif ringan dengan meniru pola yang ada pada mata hewan ngengat.

Dikutip dari Daily Mail, Kamis, 7 Januari 2016, kunci dari lapisan antireflektif itu menciptakan jutaan bidang bola tipis dari sisa gula yang dibakar. Kemudian, sisa gula itu diatur dalam sebuah lapisan dengan ketebalan satu molekul yang dikemas padat dalam bentuk segi enam. Lapisan antireflektif ini bisa diterapkan dalam banyak lapisan komputer, layar ponsel serta pesawat silumen dan perangkat militer lainnya.

Bidang yang telah dilapisi material gula dalam penelitian ini terbukti menyerap hampir semua radiasi pada pita frekuensi 26-37 Ghz, yang digunakan militer dalam menargetkan radar dan sasaran. Dalam pantauan radar, lapisan yang 100 persen dilapisi lapisan antireflektif ini hanya akan tampak sebagai massa hitam yang tak terbentuk.

Bidang bola berbasis bahan gula ini yang dilakukan dalam penelitian ini dirancang untuk menyerap radiasi dalam pita frekuensi militer, yang punya panjang gelombang sekitar 7,5 sampai 10 milimeter. "Lapisan dengan ketebalan satu molekul dibentuk oleh bola bidang dengan radius 6 milimeter dan ketebalan lapisan sekitar 5 mikrometer, memungkinkan koefisien penyerapan gelombang pendek tertinggi, yaitu lebih dari 95 persen pada 30 GHz," ujar Dzmitry Bychanok, penulis utama studi tersebut.

Peneliti mengatakan, susunan segi enam juga punya kontribusi. Segi enam ini meniru lensa senyawa dalam mata ngengat. Diketahui mata ngengat selama ini sangat baik dalam menyerap cahaya untuk memberi kesempatan melihat dan menghindari kelelawar predator.

Dalam praktiknya, peneliti melapisi manik-manik dari plastik biopolimer dengan sukrosa, bentuk umum gula yang mudah didapatkan dari sumber alami. Oleh peneliti, manik tersebut kemudian dibakar dalam proses khusus yang disebut pyrolys. Proses ini menghancurkan plastik dengan dorongan gas, dan arang gula menjadi karbon.

Usai proses ini, maka terciptalah bola karbon berongga yang kemudian melalui proses pyrolys kedua pada suhu 900 derajat celcius dalam aliran nitrogen. Selanjutnya peneliti mengembangkan lapisan dua dimensi menjadi bahan strtuktur tiga dimensi.

Penelitian bahan yang antipelacakan radar juga dilakukan peneliti China. Ilmuwan Negeri Tirai Bambu itu sudah mengklaim menemukan bahan baru yang membuat pesawat tempur bisa lebih sulit dideteksi dari sebelumnya.

Peneliti China menggunakan bahan penyerap gelombang pendek yang bisa bersembunyi dari radar dengan memantulkan gelombang pada frekuensi sangat tinggi. Penyerap gelombang pendek itu juga tipis dan cukup ringan untuk dipakai pada pesawat militer, kapal dan peralatan rahasia.

(mus)