2015, Realisasi Investasi Rp540 Triliun
Kamis, 7 Januari 2016 - 18:12 WIB
Sumber :
- Istimewa
VIVA.co.id - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat bahwa realisasi investasi sepanjang 2015 meningkat 20 persen dari target yang dipatok pada awal tahun sebesar Rp519,5 triliun menjadi Rp540 triliun.
Kepala BKPM, Franky Sibarani, menjabarkan, salah satu penopang peningkatan tersebut berasal dari realisasi investasi pada kuartal IV-2015. Investasi tetap didominasi oleh lima investor utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
"Terakhir, data yang saya dapatkan itu tembus Rp540 triliun, karena di kuartal IV-2015 itu ternyata melonjak," ujar Franky di Cikarang, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2016
Meski demikian, Franky menegaskan tidak berencana untuk merevisi target investasi tahun ini, paling tidak hingga kuartal I-2016. Situasi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian, dianggap sebagai tantangan tersendiri bagi pemerintah. BKPM menargetkan nilai investasi akan mencapai Rp595 triliun.
Sebab, tantangan berkompetisi ke depan merupakan prioritas pemerintah dalam melakukan sinergi dengan dunia usaha untuk berlomba-lomba dengan negara tetangga, dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki minat investasi tinggi.
"Iklim investasi di Indonesia dan global masih rapuh. Faktor penentu tahun ini masih banyak. Harga minyak masih rendah, konflik Arab Saudi dan Iran, lalu untuk pertama kalinya AS mengekspor minyak. Belum lagi Myanmar yang sukses pemilunya. Tantangan berkompetisi merebut investasi masih lebar," tutur dia.
Baca Juga :
Kepala BKPM, Franky Sibarani, menjabarkan, salah satu penopang peningkatan tersebut berasal dari realisasi investasi pada kuartal IV-2015. Investasi tetap didominasi oleh lima investor utama Indonesia seperti Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Singapura.
"Terakhir, data yang saya dapatkan itu tembus Rp540 triliun, karena di kuartal IV-2015 itu ternyata melonjak," ujar Franky di Cikarang, Jawa Barat, Kamis 7 Januari 2016
Meski demikian, Franky menegaskan tidak berencana untuk merevisi target investasi tahun ini, paling tidak hingga kuartal I-2016. Situasi ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian, dianggap sebagai tantangan tersendiri bagi pemerintah. BKPM menargetkan nilai investasi akan mencapai Rp595 triliun.
Sebab, tantangan berkompetisi ke depan merupakan prioritas pemerintah dalam melakukan sinergi dengan dunia usaha untuk berlomba-lomba dengan negara tetangga, dalam rangka menjadikan Indonesia sebagai negara yang memiliki minat investasi tinggi.
"Iklim investasi di Indonesia dan global masih rapuh. Faktor penentu tahun ini masih banyak. Harga minyak masih rendah, konflik Arab Saudi dan Iran, lalu untuk pertama kalinya AS mengekspor minyak. Belum lagi Myanmar yang sukses pemilunya. Tantangan berkompetisi merebut investasi masih lebar," tutur dia.