Bank Penyalur KUR Akan Dievaluasi Kesehatannya

Bank Mandiri.
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVA.co.id - Pemerintah menginginkan, agar penyalur kredit usaha rakyat (KUR) lebih banyak. Hal ini bertujuan, agar penyaluran kredit bisa lebih baik.

"Bank penyalur tambahan untuk KUR 2016, lebih banyak, lebih baik untuk penyaluran KUR. Nantinya dalam waktu dekat, OJK (Otoritas Jasa Keuangan) akan mengeluarkan bank-bank yang akan dinilai kesehatannya," kata Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Braman Setyo di Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Jakarta, Selasa 5 Januari 2016.

Braman mengatakan, pemerintah menargetkan KUR sebesar Rp100-120 triliun siap disalurkan pada tahun ini. Saat ini, ada tujuh bank yang saat ini menyalurkan KUR, yang terdiri atas tiga bank pelat merah, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk.

Sedangkan dua bank swasta, Maybank dan Bank Sinarmas, serta dua Bank Pembangunan Daerah (BPD), BPD Kalimantan Barat dan BPD Nusa Tenggara Timur.

Ada pun BPD dan bank swasta ini yang menyalurkan KUR untuk tenaga kerja Indonesia (TKI).

Braman mengatakan, syarat-syarat bank yang bisa menyalurkan KUR TKI, seperti angka kredit bermasalah (non performing loan/NPL) usaha mikro dan kecil harus di bawah lima persen, dan portofolio kredit usaha mikro kecil di atas lima persen.

Dia mengungkapkan, ada 11 BPD yang tengah dievaluasi kesehatan banknya oleh OJK. Bank-bank itu adalah Bank Nagari, Bank Jawa Tengah, Bank Kalimantan Selatan, Bank Aceh, Bank Kalimantan Tengah, Bank Bali, Bank Sumatera Selatan Bangka-Belitung, Bank Riau Kepulauan Riau, Bank Jambi, Bank Nusa Tenggara Barat, dan BPD DIY. "Nanti, Mei tuntas (evaluasinya)," kata dia.

Braman mengatakan, ada lima perusahaan penjamin kredit yang direkomendasikan oleh OJK. Kelimanya adalah Jamkrida Jawa Tengah, Jamkrida Riau, Jamkrida Bangka Belitung, Jamkrida Sumatera Selatan, dan Jamkrida Syariah. "Kelima perusahaan penjaminan ini telah direkomendasikan OJK," kata dia. (asp)