Orang Kaya China Mulai Pikir Ulang untuk Beli Properti Mewah

Ilustrasi rumah mewah.
Sumber :
  • www.zillow.com
VIVA.co.id
- Pertumbuhan harga properti mewah di seluruh dunia yang terletak di kota-kota besar di dunia diperkirakan melambat hingga pertengahan tahun ini. Melanjutkan tren perlambatan tahun lalu, namun lebih baik, dari tiga persen di 2015, menjadi 1,7 persen tahun ini.

Dilansir dari CNBC, Selasa 5 Januari 2016, menurut data terbaru Knight Frank Cities Forecast, perlambatan ekonomi di China, menjadi penyebab utama perlambatan pertumbuhan harga tersebut.

Meskipun ada faktor lain yang jadi tantangan, seperti kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan perlambatan pasar properti di negara-negara berkembang. 

Dalam laporan tersebut rumah mewah, atau eksklusif dikalsifikasikan berdasarkan harga eal estate yang naiknya rata-rata lima persen, jika perekonomian berjalan normal.

"Kami telusuri lingkungan yang berbeda, di mana Anda tidak akan melihat tingkat kekayaan orang China meningkat beberapa tahun ini," ujar Kepala Peneliti Global dari Knight Frank, perusahaan real estate yang berbasis di London, Inggris. 

Pertumbuhan real estate mewah di Shanghai diperkirakan jatuh hingga empat persen pada tahun ini, jauh dibandingkan tahun lalu sebesar 10 persen. Sementara itu, di Hong kong, pertumbuhannya diperkirakan hanya 3,3 persen, lebih rendah dibanding 2015 sebesar lima persen. 

Real estate mewah di Australia, menurut survei tersebut, diperkirakan masih paling tinggi pertumbuhan harganya, yaitu 10 persen pada 2016. Meskipun, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 15 persen. (asp)