Pasar Real Estate Terbesar Dunia di 2015

Perumahan di Amerika Serikat
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id - Di awal tahun ini, apakah Anda sudah berpikir untuk berinvestasi properti di luar negeri, seperti di London, Hong Kong, Istambul, atau Melbourne Australia?

Jika iya, simak pasar perumahan di seluruh dunia yang membukukan keuntungan terbesar pada 2015, yang bisa menjadi gambaran Anda. 

Dilansir dari CNBC, Minggu 3 Januari 2016, mayoritas data terbaru global house indeks, konsultan properti Knight Frank, yang diterbitkan akhir tahun lalu, merupakan data harga perumahan yang tercatat resmi oleh pemerintah, atau bank sentral di masing-masing negara hingga September 2015.  

Australia

Sepanjang tahun lalu, harga rumah di Australia naik 9,8 persen dalam 12 bulan hingga September. Menurut Knight Frank, pasar di negara itu termasuk salah satu yang tercepat di dunia. 

Kanada

Pertumbuhan harga rumah di Kanada naik 5,6 persen selama tahun lalu. Nilai properti di kota-kota besar seperti Kanada, Toronto dan Vancouver telah melonjak, sebagaian karena suku bunga mencapai level yang rendah, membuat harga hipotek lebih terjangkau. 

Hong Kong

Harga rumah di Hong Kong naik 16,7 persen dalam 12 bulan terakhir sampai September 2015. Namun,  dalam jangka panjang, perlambatan ekonomi China diperkirakan dapat membebani pasar perumahan di Hong kong. 

Irlandia

Harga rumah di negara itu rata-rata naik 8,9 persen di periode yang sama. Namun, peningkatan tersebut tidak terlalu terasa, karena sebelumnya negara ini terpukul keras oleh krisis keuangan global yang membuat meskipun sudah ada kenaikan harga, perumahan di Irlandia saat ini tetap 34,6 persen di bawah harga sebelum krisis menghantam. 

***

Israel

Karena pasokan terbatas, harga rumah di Israel terus mengalami kenaikan. Namun, tingkat kenaikannya melambat pada 2015 dan diperkirakan berlanjut pada 2016. 

Pertumbuhan harga rumah naik 5-6 persen pada 2015, turun dari peningkatan sebelumnya 7,8 persen pada 2015, menurut Standard & Poor's. 

Selandia Baru

Kenaikan harga di negara tersebut pada 2015, melonjak 12,6 persen. Agen real estate setempat mengatakan bahwa harga rumah di negara tersebut, saat ini masih 43 persen di atas level terendah sejak krisis keuangan yang sempat dilandanya. 

Norwegia

Harga properti di negara Skandinavia ini bergerak cepat di 2015. Otoritas setempat mencatat, kenaikannya hingga 6,1 persen. 

Singapura 

Knight Frank mencatat, pada 2015, harga properti di Singapura turun 4,3 persen. Penurunan tersebut terjadi secara moderat yang telah didesain oleh pemerintah setempat, mengingat pada tahun sebelumnya pasar properti di negara itu memanas. 

Swedia

Swedia tercatat sebagai pasar perumahan yang memiliki kinerja terkuat di Eropa pada 2015. Kenaikan harganya hingga 11,1 persen, karena permintaan melampaui pasokan rumah yang dibangun. 

Turki

Harga rumah di Turki pada 2015 melambung sebesar 18,9 persen. Tingginya investasi asing dan bertambahnya populasi di negara itu, karena kedatangan imigran, ditambah terjadinya perlambatan sektor konstruksi, menjadi penyebab utaman melambungnnya harga properti di negara tersebut. 

United Kingdom

Properti di Inggris pada 2015, rata-rata tumbuh empat persen. Namun, Agen Real estate setempat melihat kenaikan rumah di Inggris tahun ini bisa mencapati lima persen dan tembus 17 persen pada akhir 2020.

UBS memperingatkan pada Oktober tahun lalu, bahwa harga properti di London dinilai terlalu tinggi dibanding kota-kota lain di Eropa, dan berisiko terjadi penggelembungan harga. 

Amerika Serikat 

Harga rumah di AS naik 4,9 persen selama 12 bulan terakhir hingga September 2015. Perlambatan sektor properti tetap berisiko terjadi tahun ini. Pengaruh dari kenaikan suku bunga bank sentral AS (The Fed) diperkirakan belum akan terasa pada 2015. (asp)