Berkat Prestasi, 5 Anak Muda Indonesia Ini Sohor di Dunia
- VIVA.co.id/Riska Herliafifah
VIVA.co.id - Banyak cerita yang menarik untuk dikenang sepanjang tahun 2015. Apalagi banyak prestasi yang ditorehkan sejumlah anak muda Indonesia di kancah dunia.
Mereka berhasil mengharumkan nama bangsa lewat kemampuan dan bakatnya masing-masing. Mulai dari Ayu Gani, Trio The Raid-- Iko Uwais, Yayan Ruhiyan dan Cecep Rahman, Pianis muda Joey Alexander, Maria Harfanti hingga Livi Zheng.
Di tahun ini, kesemuanya jadi pusat perhatian dunia. Berikut kisahnya seperti dirangkum VIVA.co.id.
Ayu Gani
Model asal Indonesia, Ayu Gani tahun 2015 ini berhasil mengharumkan nama bangsa. Ia keluar sebagai pemenang kompetisi pencarian bakat, Asia's Next Top Model season 3. Gani berhasil menyisihkan 14 kontestan lainnya dari seluruh penjuru Asia.
Kemenangan Gani ini ditayangkan di sebuah saluran televisi yang tayang pada Rabu 17 Juni 2015. Di putaran final, Gani berhasil menyisihkan Marlena Monika Sta Maria asal Filipina dan Aimeen Cheng-Bradshaw dari Singapura.
Keluarnya Gani sebagai pemenang juga disampaikan secara langsung di akun resmi Twitter Asia's Nex Top Model. Direktur Fox International Channels Indonesia, Tizar Patria mengatakan, kemenangan Gani menjadi sebuah bonus membanggakan bagi publik di Indonesia.
Trio The Raid
Tiga aktor laga Indonesia, Iko Uwais, Cecep Rahman dan Yayan Ruhian juga jadi sorotan di tahun 2015 ini. Nama mereka mendunia setelah sebelumnya, juga sempat jadi sorotan berkat film The Raid. Tiga nama jawara silat ini kini kembali di elu-elukan. Mereka, turut serta mengisi adegan pertarungan visual sci-fi adventure menegangkan bersama bintang Hollywood terkenal--Harrison Ford, Carrie Fisher, Daisy Ridley, dan John Boyega. Ya, mereka ikut berperan dalam film Star Wars: The Force Awakens.
Kesuksesan mereka, membintangi Star Wars seri ke VII, juga dipuji oleh pihak Walt Diseney sebagai distributor film Star Wars.
"Kita bangga punya tiga aktor laga Indonesia yang dapat memberi kontribusi di film ini. Semoga mereka tidak hanya mencetak sejarah di Indonesia, tapi juga dunia," kata Amith Malhotra, General Manager Walt Disney.
Meski Star Wars sukses membuat nama Trio The Raid terkenal, tapi, Star Wars bukan satu-satunya film Hollywood yang melambungkan nama tiga aktor laga The Raid ke kancah dunia international. Selain karena The Raid sendiri dan Star Wars, rupanya, Iko Uwais juga sering mendapatkan tawaran berperan di film Hollywood. "Beyond Skyline, Mile 22, Man of Tai Chi. Kalau yang pasti-pasti saja sih sudah ada tiga," kata Iko pada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Yayan Ruhiyan juga demikian, keterlibatannya di film Hollywood bukan hanya Star Wars. Ia juga sering mendapat tawaran untuk membintangi banyak peran di film Hollywood lainnya. "Nggak banyak sih, boleh dikatakan dalam waktu dekat ada, bukan dari layar lebar, tapi tv series dari luar, belum pasti juga mau ambil atau nggak," katanya.
Tak mau ketinggalan, Cecep Arif Rahman juga mengakui hal yang sama. Semenjak bermain di The Raid, ia juga sering mendapat tawaran untuk berperan di film Hollywood. Bahkan kabarnya, akan ada tiga film Holllywood lagi yang akan dibintanginya. Namun demikian, jika namanya makin terkenal di dunia Hollywood, ia tetap akan mengabdikan dirinya sebagai guru, mengingat selain sebagai aktor, Cecep memang seorang guru Sekolah Dasar dan masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Livi Zheng
Nama sutradara dan aktris asal Surabaya ini juga menarik perhatian publik dunia di tahun 2015. Pada 26 November 2015 lalu, Livi menjadi sorotan lewat film berjudul Brush with Danger yang disutradarainya sekaligus ia berperan sebagai aktris di dalamnya, nama Livi juga menjadi sohor.
Filmnya juga mendapat apresiasi dunia, digarap bersama kru film Hollywood peraih Emmy Award dan masuk nominasi Piala Oscar. "Proses syuting Brush with Danger seluruhnya dilakukan di Amerika Serikat, yakni di Seattle dan Los Angeles," ujar Livi beberapa waktu lalu di Universitas Petra Surabaya.
Film ini telah sukses di bioskop-bioskop di Amerika Serikat, yang ditayangkan selama dua bulan. Untuk pertama kali, film garapan anak bangsa ini juga diperhitungkan dalam seleksi nominasi Oscar kelompok film Hollywood.
"Brush with Danger masuk dalam seleksi nominasi Oscar untuk kategori Best Picture pada ajang Academy Awards ke-87," tambah Livi.
Disebutkan, dalam perjalanan lolosnya seleksi, tidak tanggung-tanggung, film ini harus bersaing dengan film Interstellar, The Hunger Games, Mockingjay Part I dan film Birdman.
Pada kesempatan itu, Livi juga menceritakan perjuangan dan perjalanannya, juga cita-citanya mewujudkan impian agar film garapannya ini bisa dibuat oleh produser Negeri Paman Sam tersebut. Dia mengaku tak patah semangat saat menawarkan skenario untuk diangkat ke layar lebar.
"Sekali ditolak, dua kali ditolak, tiga kali juga ditolak dan terus saya perbaiki, hingga akhirnya penolakan sampai ke 32 kali. Setelah itu ada jawaban skenario saya bisa difilmkan," ujarnya mengenang.
Pemeran utama film ini, Livi Zheng dan Ken Zheng, juga mendapat kehormatan menghadiri perhelatan Academy Awards bersama Joseph Gordon Levitt, Amy Adams dan Anna Kendrick.
Film ini dikemas dengan adegan-adegan action yang seru. Itu karena Livi juga mahir bela diri, sehingga bisa memukau dan diakui banyak pihak.Dari cerita tersebut, kemudian muncul Justus Sullivan, pemilik galeri seni, yang menampung bakat keduanya. Dalam perjalanannya, Alice dipaksa memalsukan sebuah lukisan klasik karya Van Gogh. Akibatnya, dua bersaudara ini terlibat kriminal di negeri adidaya itu, dan jiwa keduanya pun terancam.
Dari catatannya, Livi juga pernah meraih 26 medali dan piala di berbagai pertandingan bela diri di tingkat internasional. Di antaranya, USA World Championship Las Vegas dan juga US Open, Florida.
Joey Alexander
Joey Alexander, nama musisi cilik berusia 12 tahun ini juga tak ketinggalan. Bocah asal Indonesia ini sudah sangat akrab di kalangan para pencinta jazz di Amerika Serikat (AS) dan di dunia.
Namun kini, ia semakin jadi kebanggaan karena berhasil menarik perhatian publik setelah masuk dalam nominasi Grammy Awards 2016. Joey adalah pianis jazz yang masuk dalam dua nominasi ajang penghargaan musik bergengsi dunia itu.
Selain Best Jazz Instrumental Album untuk album bertajuk My Favorite Things, Joey juga masuk nominasi Grammy Awards di kategori Best Improvised Jazz Solo untuk single berjudul Giant Steps.
Musisi kelahiran Denpasar, Bali, ini pun mengomentari keberhasilannya masuk dalam nominasi Grammy Awards 2016. "Two Grammy nominations…WOW…such a blessing. I thank God for giving me this wonderful gift of jazz piano and swing. And thanks to my fans," ucapnya di akun Twitter.
Tentu tak mudah bagi Joey membawa pulang Grammy Awards karena pesaingnya para musisi jazz dunia.
Di kategori Best Jazz Instrumental Album misalnya, Joey bersaing dengan Terence Blanchard feat The E-Collective (Breathlees), Robert Glasper & The Robert Glasper Trio, Jimmy Greene (Beautiful Life) dan John Scofield (Pas Present). Kemudian di kategori Best Improvised Jazz Solo, Joey bersaing dengan Christian McBride (Cherokee), Donny McCaslin (Arbiters of Evolution), Joshua Redman (Friend or Foe) dan John Scofield (Past Present).
Album My Favorite Things yang masuk Grammy Awards ke-58 itu adalah album pertama Joey yang dirilis 12 Mei 2015. Joey yang mulai memainkan piano sejak usia enam tahun dan pernah tampil di depan mantan Presiden AS Bill Clinton ini disebut-sebut jadi musisi pertama Indonesia yang berhasil meraih nominasi Grammy Awards.
Nama-nama musisi besar dunia yang juga masuk dalam daftar nominasi Grammy Awards kali ini di antaranya adalah Taylor Swift, Kendrick Lamar, Ed Sheeran, Kelly Clarkson, Maroon 5, Nicky Minaj, Ricky Martin, Bjork, Ellie Goulding dan John Legend.
Pengumuman dua kategori Joey, beserta 81 kategori lainnya dibacakan saat malam puncak Grammy Awards 2016 yang disiarkan dari Staples Center, Los Angeles, AS, 15 Februari 2016.
Maria Harfanti
Maria Harfanti berhasil mengukir sejarah di kontes kecantikan dunia, Miss World 2015. Di ajang bergengsi yang digelar di Beauty Crown Hotel Complex Sanya, Tiongkok, 19 Desember 2015, Maria berhasil meraih gelar juara ketiga Miss World 2015.
Ini menjadi suatu kebanggaan sendiri bagi masyarakat Indonesia, dan khususnya bagi Maria sendiri. Diakui Maria banyak suka dan duka yang dialaminya selama masa karantina. Perjuangan menjadi tiga besar menjadi prestasi tertinggi untuk Indonesia.
"Perasaan saya tentunya sangat bersyukur. Tuhan sudah menyertai dan membimbing langkah saya di Karantina Miss World 2015 sampai akhirnya bisa mencapai tiga besar. Kemenangan ini saya persembahkan untuk Indonesia," kata Maria kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Minggu, 20 Desember 2015.
Keberhasilan ini tak lepas dari berbagai semangat dan dukungan yang diterima Maria. Miss Indonesia asal Yogyakarta ini merasa bersyukur atas perhatian yang telah ditujukan padanya.
"Saya sangat bersyukur memiliki keluarga dan teman yang selalu ada untuk saya. Mereka selalu support mulai dari terpilih menjadi Miss Indonesia hingga persiapan Miss World ini," ucap wanita berusia 23 tahun ini.
Maria ingin prestasinya ini menjadi inspirasi generasi muda dan wanita Indonesia lainnya.
(mus)