Akhir Tahun Ini, KAI Commuter Pasang Mesin Tiket Otomatis

Kartu Multi Trip Commuter Line
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) melakukan inovasi dalam mengembangkan dan meningkatkan layanan berbasis teknologi informasi yang modern, salah satunya membuat aplikasi vending machine atau pembelian tiket otomatis. Sampai dengan akhir tahun ini, KCJ akan memasang belasan unit mesin tiket otomatis ini.

"Sampai dengan akhir tahun 2015, ada lima belas unit yang terpasang di beberapa lintas," kata Direktur Utama KCJ, M Nurul Fadilla, dalam konferensi pers "Kinerja dan Program Pengembangan KRL Commuter Line PT KAI Commuter Jabodetabek" di Hotel All Season, Jakarta, Senin 28 Desember 2015.

Fadilla mengatakan, mesin-mesin tersebut akan dipasang di sejumlah stasiun, seperti Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Bogor. Pada tahun depan, anak usaha PT Kereta Api Indonesia (KAI) ini menargetkan akan memasang 100 unit mesin tiket otomatis secara bertahap di stasiun KRL Jabodetabek. Dia enggan menyebutkan nilai investasi mesin ini.

"(Biaya pengadaan) satu vending machine hampir sama dengan satu mesin ATM bank," kata dia.

Sekadar informasi, vending machine yang dikenal dengan nama Commuter Vending Machine. Mesin ini adalah mesin tiket otomatis yang melayani penjualan tiket KRL. Ini bertujuan memudahkan calon penumpang KRL dalam bertransaksi tiket KRL, yaitu melayani isi ulang (top up) kartu multi trip, pembelian tiket harian berjaminan (THB), layanan isi ulang, dan pengembalian jaminan (refund) THB.

Vending machine untuk layanan kartu multi trip ini hanya bisa menerima pecahan uang Rp5.000, Rp10 ribu, Rp50 ribu, dan Rp100 ribu. Sedangkan Vending machine THB menerima pecahan uang kertas Rp2.000, Rp5.000, Rp10 ribu, dan maksimal Rp20.000, sedangkan uang koin yang diterima Rp500 dan Rp1.000. Mesin yang berlayar sentuh ini pun dilengkapi dengan dua pilihan bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

"Vending machine ini bisa mengeluarkan dan menerima uang kertas dan uang logam," kata dia.

Fadilla mengatakan bahwa mesin ini secara bertahap akan mengurangi operasional tiket. Selama dua sampai tiga bulan ke depan, pihaknya akan melakukan sosialisasi mesin pembelian tiket ini.

"Vending machine ini tidak akan dipasang di semua stasiun. Kami memprioritaskan di stasiun keberangkatan dan stasiun transit. Kalau stasiun yang kecil dan penumpangnya sedikit, itu bukan prioritas kami," kata dia.