Infrastruktur Digenjot, Sarang Laba-laba Patut Dikembangkan

Kantor Bupati Aceh
Sumber :
  • Antara

VIVA.co.id - Pemerintah berkomitmen untuk terus menggalakkan pembangunan infrastruktur, demi mendukung tercapainya pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan Kabinet Indonesia Bersatu.

Ahli di bidang konstruksi Prof. Dr. Ir. Abdul Azis Djajaputra, MSCE, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 22 Desember 2015, mengatakan konstruksi sarang laba-laba sangat terbuka untuk terus dikembangkan, sesuai dengan kemajuan pembangunan infrastruktur.

"Saya berharap, pihak pemegang paten dapat menggandeng beberapa perencana terkemuka, agar KSLL (konstruksi sarang laba-laba) dapat terus dipakai untuk berbagai aplikasi," kata Azis.

Menurut Azis, kalau melihat dari hasil uji teknis yang dilaksanakan ITB, konstruksi ini sangat kuat. Sehingga selain dapat dipergunakan untuk bangunan bertingkat juga dapat dimanfaatkan untuk konstruksi jalan. "Tinggal kini aplikasinya dapat terus diperluas," ujar Azis.

Azis mengatakan, konstruksi ini dapat diapliksikan untuk jalan dengan berbagai kondisi tanah sebagai aternatif selain menggunakan konstruksi fleksibel dan konsruksi rigid (beton) seperti yang dikenal saat ini.

"Tinggal kita melihat hitung-hitungannya, mana yang lebih efisien, baik itu pekerjaannya maupun usia pakainya," kata Azis yang pernah juga dimintakan pertimbangannya untuk perbaikan konstruksi jalan Tol Cipularang.

Azis mengakui, setiap konstruksi jalan sebelumnya memang harus ada perbaikan kondisi tanah. Dalam artian, kalau tanahnya lunak, maka harus ada perkerasan terlebih dahulu sebelum di atasnya dibangun konstruksi jalan.

Dia mengatakan, dalam kasus-kasus longsor badan jalan seperti di jalan Tol Cipularang, sebenarnya dapat diatasi dengan penelitian lebih mendalam mengenai sifat tanah di daerah tersebut, serta konstruksi apa yang tepat untuk dipergunakan.

"Semua konstruksi untuk jalan itu dapat dihitung, misalnya kalau tanahnya terlalu lunak, berarti ada biaya-biaya yang dimasukkan untuk memperkeras tanah tersebut, sebelum di atasnya dipergunakan untuk konstruksi jalan," ujar Azis.

"Kalau untuk menggantikan konstruksi fleksibel, sepertinya konstruksi sarang laba-laba sangat cocok. Tinggal dibuat hitung-hitungannya saja," Azis menambahkan.

Azis mengaku sudah melihat penggunaan konstruksi laba-laba di sejumlah ruas jalan, seperti di Dumai Riau dan Bojonegoro Jawa Timur, semuanya kondisinya masih bagus. Sehingga sebenarnya bisa direkomendasikan untuk ruas jalan lainnya.

Konstruksi yang patennya dipegang PT Katama Suryabumi ini sebelumnya lebih banyak dipergunakan untuk bangunan bertingkat, terutama di daerah-daerah rawan gempa.

Selain itu, kalangan perguruan tinggi telah meneliti pemanfaatan konstruksi laba-laba ini untuk jalan, terutama di tanah lunak yang kondisi jalannya sering mengalami kerusakan. (ase)