Gubernur Tolak Beras Impor Masuk ke NTB

Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin
Sumber :
VIVA.co.id
- Pemerintah Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak mengindahkan penetapan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong, yang menjadikan pelabuhan Lembar Lombok Barat sebagai salah satu dari 15 pelabuhan di Indonesia yang akan dijadikan sebagai jembatan penyaluran beras impor.

Pada Jumat 18 Desember 2015, Kementerian Perdagangan mengutus Direktur Komersial Bulog Pusat bersama Kadivre Bulog wilayah NTB untuk meluruskan maksud dan tujuan menjadikan pelabuhan Lembar sebagai transit dan bongkar muat beras menuju NTT.

"Kami sudah kasih masukan, di NTT kan ada pelabuhan besar juga, pelabuhan Maumere, kenapa tidak dimanfaatkan. Tapi alasannya, di sana tidak ada gudang, di Lombok ada gudangnya," kata Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin. 

Kendati demikian, alasan itu tak direspons baik Gubernur NTB Zainul Majdi. Amin menjelaskan, gubernur menegaskan jika NTB dengan predikatnya sebagai Lumbung Pangan Nasional tak menerima adanya beras impor.

Meski beras yang dimaksud Kemendag tidak di distribusikan untuk NTB, namun dikhawatirkan kebocoran, atau pencampuran beras impor akan masuk ke NTB jika mengendap di gudang.

"Gubernur meminta agar tidak boleh ada impor masuk untuk melindungi produsen petani kita. Gubernur minta ditolak, alasannya kehawatiran ada yang bongkar muat masuknya barang lokal," kata dia.

Informasi yang dihimpun, diketahui penyaluran beras ke NTT melalui NTB akan dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu dekat ini hingga Maret 2016. 
Ada pun jumlah beras yang akan diaktivitaskan yakni sebanyak 30 ribu ton.

"Intinya Bulog minta berasnya akan di bongkar muat dulu di gudang Lombok melalui pelabuhan Lembar, baru di pindahkan ke NTT," kata dia.

Menurut Amin, sikap Pemda bukan untuk menentang kebijakan yang direncanakan pemerintah pusat. (asp)