2016, Kemenristekdikti Minta Anggaran Rp1,9 Triliun
- uic.edu
VIVA.co.id - Kementerian Riset, teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) menyatakan, mereka membutuhkan anggaran minimal Rp1,9 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan riset dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.
Menristek Dikti, Muhammad Nasir mengatakan, anggaran itu akan dibagi kepada para peneliti. Beberapa di antaranya adalah periset di banyak Perguruan tinggi dengan alokasi sebesar Rp1,5 triliun. Untuk kepentingan Ristek sendiri sekitar Rp200 miliar, kebutuhan pengembangan inovasi sekitar Rp90 miliar, termasuk biaya untuk Lembaga Penelitian dan Pengembangan.
"Jadi Rp1,8 sampai Rp1,9 triliun untuk Kemenristekdikti,” ujar Nasir di sela-sela workshop dan temu bisnis dalam rangka sidang paripurna III Dewan Riset Nasional (DRN) 2015 di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Jumat, 11 Desember 2015.
Dalam kegiatan tersebut, Nasir mendorong pelaku industri untuk membantu dalam pengembangan riset. Saat ini diungkapkan bahwa pelaku industri yang berkontribusi dalam mewujudkan hasil riset hanya 20 persen. Sangat berbeda jauh dengan persentase kontribusi industri di luar negeri.
"Kita baru 20 persenan. Sementara di luar itu sudah 80 persenan. Harapan saya ke depan, semua inovasi untuk semua penemuan harus menjadi produk inovasi. Ini tugas DRN, mencoba mengembangkan, menemukan, antara keinginan industri dan kemampuan riset yang kita miliki. Kita harus jaga terus. Kita tingkatkan agar riset itu betul-betul bermanfaat, bagi kelompok industri tadi."
(mus)