Ditemukan Formula Agar Tumbuhan Bisa Panen di Planet Mars

Sumber :
  • 21stcentech.com

VIVA.co.id - Peneliti Australia mengklaim telah menemukan formula untuk bisa menumbuhkan tanaman dan memanen di Planet Mars. Keyakinan peneliti itu muncul setelah mereka sukses mengidentifikasi urutan DNA tanaman kerabat tembakau kuno Australia.

Tanaman tembakau yang punya nama ilmiah, Nicotiana benthamiana, diketahui bisa tetap hidup di daerah yang keras di pinggiran Australia.

Dikutip dari International Business Times, Kamis, 10 Desember 2015, menunjukkan peneliti mendapatkan urutan DNA kerabat tanaman tembakau kuno tersebut. Peneliti mengatakan, setelah terjadi mutasi genetik selama 750 ribu tahun, Nicotiana benthamiana telah berevolusi menjadi tanaman yang bisa hidup dalam kondisi keras di Australia. Dalam prosesnya, tanaman ini melepaskan sistem kekebalannya untuk melindungi diri dari infeksi penyakit.

"Dalam kebanyakan tempat (gen imunitas yang rusak) akan menjadi sifat tak berguna karena itu dihapuskan oleh penyakit," kata pakar genetika tumbuhan Universitas Technology Queensland, Australia, Peter Waterhouse.

Waterhouse mengatakan dalam beberapa lokasi, seperti antariksa yang tak ada patogen, maka bisa saja manusia menumbuhkan tumbuhan tersebut.

"Jadi anda bisa memakai sampah tersebut tanpa mempertahankannya," kata dia.

Nicotiana benthamiana diketahui telah lama dikonsumsi oleh suku Aborigin asli. Mereka menggunakan tanaman tersebut dengan dikunyah.

Waterhouse mengklaim tanaman ini bisa dipakai untuk menumbuhkan tanaman di antariksa. Dikatakan, dengan mengisolasi gen tersebut akan menyebabkan tanaman mengeluarkan sistem kekebalan dan berkembang subur dalam kondisi ekstrem.

"Ini bisa menjadi kunci penanaman tumbuhan di antariksa, yang mana di dana tak ada penyakit yang memudahkan tanaman," ujar dia.

Menurut studi yang dipublikasi dalam jurnal Nature.com, peneliti tak mampu mengurutkan gen lain dari varietas Nicotiana benthamiana yang tumbuh di bagian pesisir Australia.

Tanaman kuno ini disebutkan bisa menghasilkan benih 50 persen lebih besar dan dua kali lipat dari bobot asli tumbuhan.

Waterhouse mengatakan, begitu tanaman tak lagi melawan penyakit, mereka akan fokus dengan energi yang dihasilkan untuk bertumbuh lebih cepat dalam lingkungan yang ekstrim.