Pesawat Jepang Akhirnya Mengorbit di Venus
- www.space.com/JAXA
VIVA.co.id - Pesawat antariksa Badan Antariksa Jepang (JAXA) khusus untuk mengorbit Venus, Akatsuki akhirnya sampai orbit di planet Venus. Tak hanya berhasil pesawat mendekati planet kedua dari Matahari, Akatsuki juga mengirimkan gambar Venus ke Bumi pada hari pertama pesawat mengorbit planet tersebut.
Dikutip dari Tech Times, Kamis, 10 Desember 2015, foto yang dikirimkan merupakan suasa atmosfer alami Venus yang berisi gas racun berat. Gas ini lah yang diduga menyebabkan penampakan planet yang tampak kuning.
Pesawat itu sempat memotret wajah Venus dengan menggunakan instrumen Utraviolet Imager dari jarak 72 ribu kilometer pada 6 Desember.
Pesawat diproyeksikan untuk terus mengorbit Venus dalam 13 hari dan 14 jam, dan diharapkan bisa menyesuaikan orbit yang diharapkan JAXA dalam periode sembilan hari.
"Kami juga menemukan pesawat pengorbit ini terbang pada arah yang sama seperti rotasi Venus. Akatsuki dalam kondisi sehat," ujar pejabat JAXA dalam pernyataannya.
JAXA mengatakan saat ini jalur Akatsuki mendekati Venus pada jarak 400 kilomter dan menjauhi Venus pada jarak 440 ribu kilometer. Jalur orbit kali ini lebih elips dibanding upaya orbit pada lima tahun silam.
Diketahui pesawat Akatsuki pertama kali diluncurkan pada Mei 2010 dengan misi untuk mempelajari atmosfer Venus. Sayangnya, pada upaya orbit Desember lima tahun lalu itu, pesawat mengalami masalah kegagalaan manuver saat orbit. Kegagalan tahap pertama itu disebabkan karena kegagalan salah satu mesin pesawat.
Selanjutnya dalam lima tahun berikutnya, JAXA melakukan serangkaian perbaikan dan akhirnya pada 9 Desember, pesawat tersebut telah dikonfirmasi bisa mengorbit Venus.
Peneliti mengaku awalnya khawatir pesawat akan mengalami kerusakan instrumen karena panas matahari, saat masuk ke orbit planet.
Untuk selanjutnya, sistem pesawat akan dimunculkan untuk menguji tiga dari instrumen pesawat, hal ini untuk memastikan instrumen bekerja dengan baik. Sejauh ini tiga dari enam instrumen dalam kondisi bagus. Setelah memastikan semua instrumen berjalan dengan baik, pesawat akan melakukan pengamatan awal terhadap Venus dalam tiga bulan.
Pada saat yang sama, Akatsuki akan bermanuver dalam periode sembilan hari dan menjauh pada jarak 310 ribu Km. Dijadwalkan pada April 2016, pesawat sudah bisa melakukan operasi rutin.
Laman Space.com menuliskan, pesawat Akatsuki dibuat dengan biaya US$300 juta. Akatsuki memiliki arti fajar dalam bahasa Jepang. Pada lima tahun lalu pesawat diluncurkan dengan pesawat Interplanetary Kite-craft Accelerated by Radiation of the Sun (Ikaros) milik JAXA.
Awalnya, misi ini ingin Akatsuki masuk orbit 30 jam di sekitar Venus dan mempelajari awan, cuaca, dan atmosfer planet itu selama dua tahun. Pejabat JAXA mengatakan, misi ini ingin mencari penyebab, kenapa kembaran Bumi itu menjadi panas dan tidak layak untuk dihuni.
Pesawat Akatsuki merupakan satu-satunya pesawat yang aktif di sekitar Venus. Pesawat terakhir yang beroperasi untuk misi Venus adalah pengorbit Express Venus milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Pengorbit ESA itu berakhir pada Desember 2014 setelah misi sembilan tahun yang gagal.