Tata Ulang 4G Usai, Ini Target Selanjutnya
VIVA.co.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama operator telekomunikasi telah menata jaringan 4G Long Term Evolution (LTE) pada pita frekuensi 1800 MHz. Setelah itu, apa selanjutnya yang akan digarap?
Dalam diskusi Indotelko Forum bertemakan '4G What's Next?', Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan, fokus kedepannya yakni soal efisiensi industri dan pita lebar (broadband).
"Sampai tahun 2019, cuma ada dua, yakni efisiensi dan broadband. Kalau nggak berkaitan, buat apa habiskan uang rakyat," ujar Rudiantara di Balai Kartini, Jakarta, Senin 7 Desember 2015.
Untuk implementasi broadband, disampaikan Rudiantara, institusinya terus melakukan percepatan, baik dari segi koneksi internet berbasis fiber optik (fixed) maupun yang tanpa kanbel (wireless). Ia menargetkan, setidaknya percepatan tersebut bisa berdampak pada harga handset 4G yang terjangkau.
"Paling tidak, tiga tahun dari sekarang, handset 4G dapat dijual sekitar Rp500-600 ribu. Saat ini, perangkat 4G sudah banyak dipakai jutaan orang. Ini permulaan yang baik. Kemarin saya lihat di Batam, jual ponsel 4G laris kayak kacang goreng," ucapnya.
Sementara, soal aplikasi dan perusahaan rintisan (startup), dia sedang merancang program untuk mencetak 1.000 teknopreneur pada 2020. Beragam cara pun dilakukan Rudiantara dalam menyukseskan programnya itu.
"Setiap tahun dari sekarang bakal ada 200 teknopreneur. Kita harus pikirkan bagaimana kebutuhan mereka, seperti inkubator dan working space. Ada teman-teman dari Silicon Valley yang mau bantu Indonesia. Tahun depan, kami dorong bagaimana caranya agar punya paling tidak dua (startup) unicorn," tuturnya.
Sedangkan soal efisien industri telekomunikasi. Dikatakan dia, saat ini Kominfo berencana untuk mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) soal sharing infrastruktur aktif.
"Sharing (infrastruktur) ini bagian dari efisien industri. Ini (sharing) baru awal yang ujungnya konsolidasi. Saya berharap tahun 2019 nanti. Mengapa? Efisiensi industri kita harus mencapai skala ekonomi, dengan sharing tingkat skala ekonomi dapat terpenuhi," tuturnya.
Artinya, apabila terpenuhi, maka pada penghujung masa jabatan Rudiantara sebagai Menkominfo di tahun 2019, akan ada operator yang sudah merger atau bersatu. Saat ini, diketahui ada tujuh operator, yakni Telkomsel, XL, Indosat Ooredoo, Smartfren, Hutchinson 3 (Tri), dan Bakrie Telecom.