Harta Miliader-miliader Indonesia yang Tergerus Tahun Ini

Orang Kaya Versi Forbes 2012 Sukanto Tanoto
Sumber :
  • forbes.com
VIVA.co.id
- Bagi negara-negara yang salah satu motor ekonominya mengandalkan ekspor, penurunan harga komoditas barang mentah menjadi malapetaka. Hal itu tentunya berdampak pada tergerusnya kekayaan orang kaya di negara itu, Indonesia saat ini mengalaminya. 

Seiring dengan pelemahan rupiah yang hampir sekitar 10 persen terhadap dolar AS pada tahun ini, harga minyak menjadi lebih rendah, disusul oleh batubara dan komoditas kelapa sawit yang telah anjlok harganya selama dua tahun. Fenomena ini membuat 50 orang terkaya di Indonesia menurun kekayaannya sekitar sembilan persen atau US$9 milar. 

Dilansir dari Forbes, Jumat 4 Desember 2015, dari 50 orang terkaya di republik ini, yang paling menonjol penurunannya tercatat pada dua miliader yaitu Edwin Soeryadjaya (No 33) dan Sukanto Tanoto (No 34). Edwin memiliki 60 persen dari kepemilikan saham Saratoga Investama Sedaya yang bisnis utamanya di sektor pertambangan yaitu batubara, migas dan minyak kelapa sawit, nilai sahamnnya anjlok sekitar 30 persen. 

Sementara Tanoto, penurunan persentasi pendapatan membuat nilai usaha kelapa sawitnya, Asian Agri yang merupakan podusen terbesar di negara ini, anjlok secara dramatis. Hal membuat dia tersingkir dari peringkat papan atas miliader di Indonesia untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun terakhir. 

Di tahun yang buruk ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kerugian sebesar 22 persen. Hanya 10 dari 50 orang terkaya di Indonesia yang optimis kekayaannya akan meningkat pada tahun ini. Dari mereka yang pesimis mengaku bahwa rata-rata kekayaannya tergerus sekitar US$370 juta atau sebesar rata-rata 19 persen. 

Miliader yang usahanya mengalami penurunan antara lain Sjamsul Nursalim (No 46) dan The Ning King (No 49). Sementara itu, pengembang realestat dan manajemen perusahaan publik, Bekasi Fajar Industrial Estate juga tersingkir karena sahamnya mengalami penuunan sekitar 45 persen.

Dua pendatang baru yang masuk ke jajaran orang terkaya di Indonesia adalah, raja properti Osbert Lyman (no 43) dan raja tekstil Iwan Lukminto (No 45). Menyelinap ke posisi 50 di dalam daftar adalah Soetjipto Nagaria, berkat harga saham pengembang properti Summarecon ini meningkat.