2019, BPPT Operasikan Energi Panas Bumi di Aceh
- Antara/ Novrian Arbi
VIVA.co.id - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Hitay Panas Energy sepakat membangun pemanfaatan energi panas bumi untuk menghasilkan energi listrik.
Managing Director PT Hitay Panas Energy, Julfi Hadi, mengatakan wilayah yang menjadi target proyek yang akan berlangsung hingga tahun 2019 mendatang berlokasi di Gunung Kembar, Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
“Target (energi listrik) 300 MW. Dari 100-an dulu supaya fase ini sukses. Kami akan coba pengeboran pertama. Desember tahun depan mulainya. Insya Allah lima sampai enam tahun ke depan mulai operasi,” ujar Julfi kepada VIVA.co.id, Rabu, 2 Desember 2015.
Terkait dana yang akan dikeluarkan, Julfi tak memaparkan secara jelas total biaya yang akan dikeluarkan. Ia menyebut untuk proyek satu megawatt mengeluarkan dana hingga US$5 juta atau Rp69 miliar.
“Untuk tenaga listirk, US$4-5 juta per megawatt,” jelasnya.
Kemudian Kepala BPPT, Unggul Priyanto, mengungkapkan peran BPPT dalam konteks ini adalah untuk melakukan kajian dan meriset mengenai pembangkit panas bumi. Sementara dari sisi PT Hitay Panas Energy akan berkontribusi dalam eksplorasi pengeboran.
“Kita akan lakukan kerjasama, dari Hitay lebih kepada ahli masalah eksplorasi, potensi pengeboran dan lain-lain. Kita sendiri, banyak melakukan kajian, terutama disisi pembangkitnya,” ungkap Unggul.
Unggul menambahkan, potensi energi panas bumi bila dimanfaatkan secara menyeluruh akan menghasilkan sekitar hampir mencapai 29 GW. Sementara Indonesia baru memanfaatkan sekitar 1440 MW.
Kemudian, Jufri menyatakan proyek yang dilakukan tersebut merupakan upaya untuk mempercepat keinginan pemerintah menuju target pembangkit listrik.
“Untuk mempercepat 35 ribu megawatt adalah dengan hands on atau langsung. Dari situlah kami bekerjasama dengan BPPT dan instansi pemerintah supaya lebih mempercepat,” ujarnya.