Ketua MPR: Negara Ini Dibentuk karena Perbedaan

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan
Sumber :
VIVA.co.id
- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menghadiri dan menjadi narasumber utama acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kerjasama MPR RI dengan Pimpinan Pusat Persatuan Islam ( PERSIS ), di aula utama kompleks Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Jumat  20 November 2015.

 

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Persis Prof. Abdurochman, para elit ormas Persis baik pusat dan daerah dan dihadiri sekitar 300 peserta anggota Persis dari berbagai wilayah Indonesia.


Dalam kesempatan tersebut Ketua MPR Zulkifli Hasan menyampaikan soal materi Pancasila, UUD NKRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Zulkifli mengingatkan peserta tentang betapa hebatnya tokoh-tokoh pendiri bangsa yang sebagian adalah tokoh Islam.


"Dari merekalah kita memperoleh keteladanan.  Para pendiri bangsa kita tidak ada rasa ego sektoral, mereka hanya memikirkan soal bangsa dan kesatuan bangsa.  Tidak ada kegaduhan dan tidak ada konflik antara mereka hingga lahirlah Pancasila sebagai dasar negara perekat bangsa," ujarnya.


Dalam konteks kekinian sangat berbeda.  Sekarang, menurut Zulkifli Hasan, bangsa ini penuh sekali dengan kegaduhan banyak sekali keributan yang sangat merugikan bangsa.  Bahkan kegaduhan tersebut berputar terus di lingkar kekuasaan. Itu sangat disayangkan.

Banyak sekali kegaduhan di negara ini terutama di tingkat elit.  Presiden RI sangat sabar dalam menghadapi semua kegaduhan-kegaduhan yang terus saja terjadi. Kegaduhan-kegaduhan tersebut harus berhenti segera.  Saatnya kita melihat kembali dan meneladani para tokoh-tokoh bangsa pendiri bangsa Indonesia.

"Seharusnya semua anak bangsa menyadari bahwa negara ini dibentuk karena perbedaan. Karena perbedaan bangsa ini membentuk sebuah harmonisasi yang indah.  Contoh, dalam satu orkestra, semua alat musik berbeda.  Ada biola, harpa, bass dan lain lain, suaranya berbeda-beda, tapi mampu menghasilkan irama yang harmonis dan sangat merdu didengar," imbuhnya.


Untuk itulah, lanjut Zulkifli, anak bangsa harus memahami betul Pancasila. Pancasila adalah kasih sayang, kata kerjanya adalah kekeluargaan, musyawarah dan mufakat serta gotong royong.


"Bangsa kita sedang dihadapkan pada permasalahan yang serius dan pemerintah sedang berupaya keras menyelesaikannya.  Kita seluruh anak bangsa harus bahu membahu saling gotong royong ikut berkiprah dan menyelesaikan permasalhan bangsa, minimal dari diri kita, dan masyarakat sekitar kita.  Para elit kekuasaan juga jangan sibuk sendiri, gaduh sendiri kasihan rakyat," tandasnya. (webtorial)