Delegasi BKSAP DPR Kagumi TCDC
VIVA.co.id - Sejumlah anggota BKSAP DPR RI mengunjungi Thailand Creative Design Center (TCDC) di Kota Bangkok, Thailand Rabu 18 November 2015, sebagai salah satu upaya untuk mempelajari kesiapan negara tetangga dalam menyambut pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Sasaran utama yang ingin dicapai melalui kunjungan ini adalah penyusunan rekomendasi pengembangan sector industry kreatif untuk meningkatkan daya saing nasional.
Menurut Ketua Delegasi BKSAP DPR Andika Pandu Puragabaya, di Indonesia, ide untuk mengembangkan ekonomi kreatif mulai mengemuka sejak tahun 2005, yaitu saat Presiden SBY menyampaikan pentingnya pengembangan sector ekonomi kreatif dalam pembukaan INACRAFT. Badan Ekonomi Kreatif di Indonesia juga baru saja didirikan tahun ini.
Sementara itu, Thailand sudah menempatkan pengembangan ekonomi kreatif dalam rencana pembangunan nasional 2012-2016. TCDC didirikan sebagai salah satu sarana edukasi yang menyediakan berbagai fasiltas untuk mendukung sector industry kreatif, yaitu ruangan eksibisi, ruangan seminar, perpustakaan, pusat riset, dan pusat data material desain.
Pengunjung TCDC dapat melakukan riset desain dari berbagai aspek, seperti Material, Tekstil, Peralatan, Teknologi Digital, dan Pengembangan Keahlian. Ribuan literature dan inspirasi untuk keperluan riset dapat diperoleh dari perpustakaan desain yang sangat nyaman bagi para pengunjung. Untuk mengakses perpustakaan, biaya keanggotaan yang diberlakukan adalah 640 Baht atau sekitar Rp250 ribu per tahun untuk mahasiswa, dan 1200 Baht atau sekitar Rp500 ribu per tahun untuk para profesional.
"Konsep TCDC ini patut kita contoh. Saya rasa kita belum memiliki tempat studi desain yang komprehensif seperti ini," ujar Indra Hananto, politisi Golkar yang turut serta dalam kunjungan tersebut.
Ide dasarnya sederhana, tapi diimplementasikan di Bangkok dengan baik. Salah satu masalah yang sering kita hadapi di Indonesia adalah proses eksekusinya, tambahnya.
TCDC Bangkok juga telah mendirikan Material Conne Xion', yaitu tempat yang menyediakan sekitar 7.500 koleksi bahan/material desain. Material Conne Xion' Bangkok merupakan pusat basis data material satu-satunya yang berada di Asia Tenggara. Basis data tersebut juga dapat diperoleh secara online dengan biaya US$250 per tahun. Saat ini, ada kurang lebih 7.000 anggota yang terdaftar sebagai pengguna, termasuk perusahaan ternama seperti BMW dan Estee Lauder.
Selain menyediakan fasilitas riset, TCDC juga kerap memperkenalkan konsep keberlanjutan pada penggunaan material desain, salah satu contohnya adalah bahan leather yang terbuat dari daun palem, dan kebetulan berasal dari Indonesia. Bahan lainnya yang dapat digunakan atau dibentuk menjadi material leather adalah jamur. Apabila diolah dengan baik, keduanya akan memiliki tekstur yang sangat mirip dengan material kulit sapi/kambing. (www.dpr.go.id)