Indocraft Bidik Transaksi Penjualan Hingga Rp60 Miliar

Pameran Indocraft 2015
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati

VIVA.co.id - Pameran Indocraft kembali digelar. Penyelenggara pameran, PT Debindo Multi Adhiswasti, membidik target transaksi puluhan miliar rupiah.

"Tahun lalu, nilai transaksinya sebesar Rp60 miliar. Tahun ini berharap ada kenaikan 5-10 persen," kata Ketua Penyelenggara Indocraft dari PT Debindo Multi Adhiswasti, Rizal Adiputra, kepada VIVA.co.id di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

Dengan begitu, nilai transaksi yang dibidik berkisar Rp60,3 miliar-60,6 miliar. Rizal mengatakan, pameran yang digelar ke-12 kalinya ini diikuti oleh 322 peserta. Jumlah ini meningkat sekitar 30 persen dari tahun 2014 yang sebesar 240 peserta.

Pesertanya berasal dari usaha kecil menengah (UKM) binaan Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah. Selain itu UKM undangan dinas perdagangan daerah, Komunitas Desainer Etnik Indonesia, Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil, serta UKM swasta mandiri. "Kami menargetkan jumlah pengunjung sebanyak 40-50 ribu pengunjung. Tahun kemarin, ada 38 ribu pengunjung," ujarnya berharap.

Tema yang diangkat dalam pameran ini adalah "Gelar Pesona Batik dan Kerajinan Nusantara". Mengapa batik? Rizal menjelaskan, hampir setiap daerah di Indonesia punya batik, seperti batik Jawa dan batik Papua. "Selain itu, (kami ingin) promosi batik lebih digencarkan," ujarnya menambahkan.

Sekadar informasi, pameran Indocraft ini digelar di JCC Senayan, Jakarta mulai dari 18-22 November 2015. Produk-produk yang dipamerkan adalah produk kerajinan tangan dan fesyen seperti batik, tenun, dan kain rajut.  Ada juga produk kerajinan tangan seperti kerajinan kayu dan kerajinan batu. Selain pameran, ada juga fashion show dan talkshow tentang perlindungan hak kekayaan intelektual (HAKI).

Pameran ini didukung oleh Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Dewan Kerajinan Nasional Indonesia, Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Komunitas Desainer Etnik, dan Asosiasi Perusahaan Penyelenggara Pameran Indonesia.

(mus)