KMP dan KIH Tidak Relevan Lagi, Bentuk KPPP
Rabu, 18 November 2015 - 15:09 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan bahwa pertemuannya dengan Megawati tadi malam merupakan silaturahmi.
"Semakin banyak silaturahmi kan semakin bagus. Saya ketemu Ibu Mega, Pak Wiranto, Hasto. PAN kan berkali-kali mengatakan, KMP dan KIH sudah tidak lagi relevan. Kalau kita ke daerah-daerah begitu juga, sudah tidak ada lagi," ujarnya, di Jakarta, Rabu 18 November 2015.
Lebih lanjut dijelaskannya, PAN bergabung ke pemerintah dan teman-teman yang dikoordinir Megawati telah ada namanya.
"Sudah ada namanya, Kerjasama Partai Pendukung Pemerintah (KPPP). Berarti PAN karena mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah ya pasti akan ikut partai pendukung pemerintah," ucapnya.
Ia menambahkan, kalau yang lain urusan partai lain, ia hanya menyampaikan urusan PAN.
"Itu sikap saya, kenapa? Beban negeri ini berat, ekonomi yang belum pulih, dunia. Tentu mempengaruhi kita, saya keliling daerah aduh berat sekali, harga-harga komoditi anjlok bukan turun. Karet sudah tidak disadap lagi, getah murah. Jadi berat sekali, kalau ini kita tidak bersama-sama, ya bersama saja belum tentu sukses, apalagi tidak bersama," tuturnya.
Ia berharap, oleh karena itu PAN dengan terang benderang mengatakan sebagai politik kebangsaan bergabung ke pemerintah persoalan yang berat ini dihadapi sama-sama.
"Kalau kita hadapi bersama-sama, pemerintah bisa berhasil, kita bisa menghadapi kesulitan yang dihadapi masyarakat itu," katanya.
Baca Juga :
"Semakin banyak silaturahmi kan semakin bagus. Saya ketemu Ibu Mega, Pak Wiranto, Hasto. PAN kan berkali-kali mengatakan, KMP dan KIH sudah tidak lagi relevan. Kalau kita ke daerah-daerah begitu juga, sudah tidak ada lagi," ujarnya, di Jakarta, Rabu 18 November 2015.
"Sudah ada namanya, Kerjasama Partai Pendukung Pemerintah (KPPP). Berarti PAN karena mendukung dan bekerja sama dengan pemerintah ya pasti akan ikut partai pendukung pemerintah," ucapnya.
Ia menambahkan, kalau yang lain urusan partai lain, ia hanya menyampaikan urusan PAN.
"Itu sikap saya, kenapa? Beban negeri ini berat, ekonomi yang belum pulih, dunia. Tentu mempengaruhi kita, saya keliling daerah aduh berat sekali, harga-harga komoditi anjlok bukan turun. Karet sudah tidak disadap lagi, getah murah. Jadi berat sekali, kalau ini kita tidak bersama-sama, ya bersama saja belum tentu sukses, apalagi tidak bersama," tuturnya.
Ia berharap, oleh karena itu PAN dengan terang benderang mengatakan sebagai politik kebangsaan bergabung ke pemerintah persoalan yang berat ini dihadapi sama-sama.
"Kalau kita hadapi bersama-sama, pemerintah bisa berhasil, kita bisa menghadapi kesulitan yang dihadapi masyarakat itu," katanya.