Komisi IV: Petani Kecewa Atas Kebijakan Pemerintah
Jumat, 13 November 2015 - 12:47 WIB
Sumber :
- ANTARA/Fachrozi Amri
VIVA.co.id - Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo memberikan tanggapan atas sikap pemerintah melakukan ekspor beras. Ia menuturkan petani Jawa Tengah kecewa atas kebijakan pemerintah yang tetap akan melakukan import beras dari Thailand dan Vietnam.
"Ini semakin mengecewakan masyarakat khususnya petani Jawa Tengah karena pemerintah tidak konsisten terhadap pernyataannya," ujar Politisi Golkar ini.
Menurut Firman, pemerintah mengatakan bahwa Indonesia tidak akan import beras dan fakta menunjukan bahwa stok beras nasional masih mencukupi sebesar 1,4 juta ton sesuai jawaban Kementan.
"Saya konfirmasi tadi malam dan sekarang wilayah lampung disampaikan bahwa sudah mulai panen. Data BPS bahwa beras nasional masih cukup dapat dipertanggungjawabkan. Kalau ada pihak yang mengatakan bahwa data BPS tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak dapat dipercaya karen itu lembaga negara kita harus berbegang kepada data siapa?," ucapnya, Jumat 13 November 2015.
Lebih lanjut dijelaskan, apakah kita harus percaya kepada data mafia import beras? Oleh karena itu Kemendag harus membuat kebijakan yang pro petani.
"Jangan-jangan Kemendag berpihak kepada mafia import? Kenapa terkesan ada pihak-pihak yang ngotot import ada kepentingan apa jangan-jangan yang ngotot import adalah bagian dari mafia importir beras? Kasihan petani kita," tegasnya.
Baca Juga :
"Ini semakin mengecewakan masyarakat khususnya petani Jawa Tengah karena pemerintah tidak konsisten terhadap pernyataannya," ujar Politisi Golkar ini.
Menurut Firman, pemerintah mengatakan bahwa Indonesia tidak akan import beras dan fakta menunjukan bahwa stok beras nasional masih mencukupi sebesar 1,4 juta ton sesuai jawaban Kementan.
"Saya konfirmasi tadi malam dan sekarang wilayah lampung disampaikan bahwa sudah mulai panen. Data BPS bahwa beras nasional masih cukup dapat dipertanggungjawabkan. Kalau ada pihak yang mengatakan bahwa data BPS tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak dapat dipercaya karen itu lembaga negara kita harus berbegang kepada data siapa?," ucapnya, Jumat 13 November 2015.
Lebih lanjut dijelaskan, apakah kita harus percaya kepada data mafia import beras? Oleh karena itu Kemendag harus membuat kebijakan yang pro petani.
"Jangan-jangan Kemendag berpihak kepada mafia import? Kenapa terkesan ada pihak-pihak yang ngotot import ada kepentingan apa jangan-jangan yang ngotot import adalah bagian dari mafia importir beras? Kasihan petani kita," tegasnya.