Soal Pemekaran, Orang NTB Saja Berani Apalagi Madura
Selasa, 10 November 2015 - 14:07 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Terkait pemekaran Madura menjadi provinsi, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan fakta bahwa Indonesia ini terlalu luas harus kita terima, begitu juga fakta bahwa penduduk cukup besar.
"Penduduk kita itu mendekati Amerika Serikat. Amerika Serikat itu negara yang relatif tingkat pendidikannya tinggi, itu pun Amerika punya 50 state. State itu sistemnya federasi, nah kita kan sistemnya negara kesatuan jadi membangun wilayah otonomi sebanyak-banyak dengan sistem pembiayaan yang otonomi itu tantangan indonesia ke depan," ujarnya, di Senayan, Selasa 10 November 2015.
Baca Juga :
"Penduduk kita itu mendekati Amerika Serikat. Amerika Serikat itu negara yang relatif tingkat pendidikannya tinggi, itu pun Amerika punya 50 state. State itu sistemnya federasi, nah kita kan sistemnya negara kesatuan jadi membangun wilayah otonomi sebanyak-banyak dengan sistem pembiayaan yang otonomi itu tantangan indonesia ke depan," ujarnya, di Senayan, Selasa 10 November 2015.
Jadi, menurutnya pemerintah harus berpikir bahwa Indonesia harus dimekarkan lebih banyak dan sistem pembiayaan ekonomi yang kita lakukan sekarang UUD dan sebagainya adalah masa depan Indonesia.
"Orang NTB aja berani mengajukan ini (provinsi), apalagi orang Madura banyak orang nekat disitu kan? Memang indonesia harus didesenteralisasi, negara ini terlalu besar kalau ada pikiran-pikiran Indonesia mau desenteralisasi itu susah, kita harus percaya pada kapasitas lokal, sekarang ini kita percayakan setiap desa pegang uang Rp1 miliar. Itu adalah bentuk kemauan kita untuk mengajarkan agar setiap pemerintahan pada semua tingkatan itu bisa mengelola uang masuk dan uang keluar," tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemerintah pusat akan menciut nanti, pemerintah pusat harus mulai memikirkan dan mengembangkan dirinya sebagai negara jaringan.
"Kita ini adalah jaringan pengelola dari potensi yang ada di dalam tubuh bangsa ini, bukan pemberi komando, gak ada lg itu komando-komando. Sekarang orang daerah lebih cerdas dari orang pusat kok. Masa depan indonesia adalah otonomi dan masa depan pemerintah pusat adalah jaringan. Dia (pemerintah) hanya mengkoordinasikan potensi yang ada diseluruh Indonesia," katanya.