8-11-1960: John F. Kennedy Menangi Pemilu Presiden
- REUTERS
VIVA.co.id - John F. Kennedy memenangi pemilihan presiden Amerika Serikat. Penampilan Kennedy yang tenang mampu membuat Richard Nixon tersisih. Dengan selisih suara yang sangat ketat, Kennedy melangkah menjadi orang pertama negeri Paman Sam.
Tahun itu, John menjadi presiden termuda dan penganut Katolik pertama yang menjadi presiden AS. Melalui kampanye yang sengit dan ketat, John berhasil mencuri perhatian publik AS dengan penamplannya yang tenang dan menawan. Ia menguasai perdebatan setiap kali debat kandidat dilakukan dan disiarkan televisi.
Isu utama menjelang pemilihan saat itu adalah tentang kebijakan luar negeri. Perang dingin Barat dan Timur masih kuat menyelimuti AS. Nixon berulangkali mengatakan Kennedy masih terlalu muda dan tidak berpengalaman untuk menangani perang dingin yang beku antara AS dan Uni Soviet.
Nixon terus mengatakan, selama delapan tahun terakhir, kekuasaan Soviet mulai melemah dan AS menguat. Namun, Kennedy menjawabnya dengan menggambarkan kebijakan luar negeri Eisenhower sangat stagnan dan reaksioner.
Secara khusus, ia menekankan Partai Republik telah kehilangan Cuba dan menuju pembangunan "celah rudal" yang berbahaya, di mana Soviet telah mendahului Amerika dengan membangun kekuatan rudal yang mengarah pada pembuatan senjata nuklir.
Kennedy berjanji untuk menghidupkan kembali kebijakan luar negeri Amerika, mengandalkan respons fleksibel untuk mengubah situasi dan mengeksplorasi pilihan yang diabaikan oleh Eisenhower yang konservatif.
Di hari pelantikannya, 20 Januari 1961, Kennedy memberikan kalimat yang mendunia hingga saat ini. "Jangan tanya negara apa yang sudah mereka lakukan untuk Anda, tapi tanya diri sendiri, apa yang bisa Anda perbuat untuk negara?"
Kennedy juga mengajak seluruh warga negara untuk bergabung memerangi "musuh utama laki-laki," yaitu tirani, kemiskinan, penyakit menular, dan diri sendiri.
Usia muda Kennedy dan istrinya, Jacqueline, dianggap membawa udara segar baru bagi Gedung Putih. Namun, seperti dikutip dari History.com, setelah beberapa bulan kepemimpinannya, Kennedy mulai kewalahan.
Dimulai kegagalan invasi Teluk Babi, kegagalan mengatasi pidato Nikita Khrushchec dalam pertemuan puncak Eropa, hingga kegagalan lobi pembangunan Tembok Berlin di Jerman. Pergolakan politik yang meruncing di Asia Tenggara juga membuat kebijakan luar negeri Kennedy kehilangan giginya.
21 November 1963, presiden Kennedy ditembak. Saat itu, ia sedang melakukan perjalanan menuju Dallas untuk bertemu konstituennya. Saat kendaraannya berjalan pelan, sebuah tembakan tertuju tepat di dadanya.
Kennedy ambruk dan meninggal beberapa saat kemudian. Hanya selang beberapa jam setelah penembakan, polisi berhasil menangkap Lee Harvey Oswald.
Hanya selang tiga hari, 24 November 1963, Oswald ditembak mati oleh Jack Ruby. Tewasnya Oswald membungkam satu-satunya sumber utama yang bisa memberikan informasi tentang pembunuhan Kennedy.