Menko Darmin: Percepatan Infrastruktur Belum Sesuai Harapan
Jumat, 6 November 2015 - 20:41 WIB
Sumber :
- REUTERS/Lucky R./Antara Foto
VIVA.co.id - Percepatan infrastruktur yang tengah digarap pemerintah hingga kini belum sesuai harapan. Alhasil, masalah itu berimbas pada tingginya biaya transportasi dan mahalnya biaya logistik.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan mahalnya biaya logistik membengkak disebabkan oleh kemacetan. Maka, secara rata-rata untuk jalan utama di Indonesia memerlukan waktu 2,6 jam untuk menempuh jarak 100 KM. Padahal di beberapa negara, waktu tempuhnya dua kali lebih cepat.
"Infrastruktur Indonesia belum sesuai harapan. Persentase biaya logistik, harga barang jasa di hadapan konsumen bahwa infrastruktur kita masih terbatas dan belum efisien," ujar Darmin di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Presiden Joko Widodo semenjak menjabat telah menyampaikan komitmennya untuk menyediakan infrastruktur. Namun, rencana di atas kertas tak semudah implementasinya. Sebab implementasi pembangunan masih lambat.
Menurutnya, beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut karena adanya ketidakjelasan aturan di pusat maupun daerah. Bahkan, Indonesia masih memiliki manjaemen aset yang buruk dan lemahnya sumber daya manusia.
"Untuk menyelesaikan masalah tadi tidak mudah. Itu dapat tercapai karena seluruh pemangku kepentingan telah memberikan komitmen dan dukungan secara nyata," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Selain membuat komitmen, pemerintah juga tengah melakukan deregulasi, debirokrasi dan penerbitan paket kebijakan ekonomi. "Pemerintah Indonesia mengeluarkan paket kebijakan dan mempercepat infrastruktur. Setiap paket kebijakan berfokus pada ekonomi tertentu sehingga akan memberikan dampak yang sifnifikan," lanjut Darmin. (ren)
Baca Juga :
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan mahalnya biaya logistik membengkak disebabkan oleh kemacetan. Maka, secara rata-rata untuk jalan utama di Indonesia memerlukan waktu 2,6 jam untuk menempuh jarak 100 KM. Padahal di beberapa negara, waktu tempuhnya dua kali lebih cepat.
"Infrastruktur Indonesia belum sesuai harapan. Persentase biaya logistik, harga barang jasa di hadapan konsumen bahwa infrastruktur kita masih terbatas dan belum efisien," ujar Darmin di JCC Senayan, Jakarta, Jumat, 6 November 2015.
Presiden Joko Widodo semenjak menjabat telah menyampaikan komitmennya untuk menyediakan infrastruktur. Namun, rencana di atas kertas tak semudah implementasinya. Sebab implementasi pembangunan masih lambat.
Menurutnya, beberapa faktor yang menyebabkan perlambatan tersebut karena adanya ketidakjelasan aturan di pusat maupun daerah. Bahkan, Indonesia masih memiliki manjaemen aset yang buruk dan lemahnya sumber daya manusia.
"Untuk menyelesaikan masalah tadi tidak mudah. Itu dapat tercapai karena seluruh pemangku kepentingan telah memberikan komitmen dan dukungan secara nyata," kata mantan Gubernur Bank Indonesia itu.
Selain membuat komitmen, pemerintah juga tengah melakukan deregulasi, debirokrasi dan penerbitan paket kebijakan ekonomi. "Pemerintah Indonesia mengeluarkan paket kebijakan dan mempercepat infrastruktur. Setiap paket kebijakan berfokus pada ekonomi tertentu sehingga akan memberikan dampak yang sifnifikan," lanjut Darmin. (ren)