Trans Pacific Partnership Siap Dirilis ke Publik
Jumat, 6 November 2015 - 14:45 WIB
Sumber :
- BBC
VIVA.co.id
- Akhirnya, kesepakatan perdagangan yang dikenal dengan Trans Pacific Partnership (TPP) akan dirilis ke publik untuk pertama kalinya, setelah menunggu cukup lama.
Dilansir dari BBC, Jumat 6 November 2015, TPP adalah salah satu perjanjian perdagangan yang paling luas di dunia, menyatukan 12 negara Pasifik, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.
Kesepakatan itu sempat terhenti pada bulan lalu, setelah lima tahun mengalami perundingan yang cukup alot dengan banyaknya perlawan. Naskah perjanjian masih harus diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa untuk ditandatangani.
Selain itu, masih harus diratifikasi oleh anggota parlemen di masing-masing negara anggota dan beberapa negara yang terlibat perlu untuk menjalani review hukum.
Sebuah kesepakatan kontroversial
Teks lengkap TPP berisi sekitar 6.000 halaman dan pertama kali dirilis oleh pemerintah Selandia Baru.
Kritikan datang terhadap kesepakatan tersebut, yang dinilai bias terhadap perusahaan, dan tidak mencakup masalah perubahan iklim, di antara beberapa isu lainnya.
Citizen Global Trade Watch mengatakan pada Kamis waktu setempat, teks final telah mengungkapkan rincian tentang kesepakatan yang buruk dari yang diharapkan.
Baca Juga :
Pada Kamis, Presiden AS Barack Obama secara resmi diberitahu Kongres untuk menandatangani kesepakatan itu. Tetapi, ia harus mengumpulkan dukungan di Washington untuk memastikan apakah akan secara resmi disetujui.
Pada rilis lengkap dari TPP, Kanada yang baru saja mendapatkan Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan bahwa sementara partainya mendukung perdagangan bebas, karena pemerintah sebelumnya telah "gagal" menjadi transparan melalui keseluruhan dari negosiasi (TPP).
Di Australia, Menteri Perdagangan dan Investasi Andrew Robb, mengatakan diumumkannya teks kepada publik harus menjadi komitmen dari semua negara anggota untuk melakukannya sebelum secara resmi ditandatangani.
"Rilis hari ini... memberikan kesempatan kepada publik Australia untuk memeriksa teks dan lebih memahami setiap bidang negosiasi yang menarik bagi mereka," kata Robb.
Dia mengatakan kesepakatan itu akan "berkontribusi besar untuk diversifikasi ekonomi (Australia)" dan akan mengurangi kebutuhan untuk mengandalkan satu sektor atau pasar.
Rekening negara-negara anggota TPP, sekitar 40 persennya untuk ekonomi global dan termasuk Australia, Kanada, Chile, Jepang, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, Amerika Serikat, dan Vietnam.
Kesepakatan itu memotong tarif perdagangan dan menetapkan standar umum dalam perdagangan untuk semua negara. (asp)