PMN Ditunda, Hutama Karya Keluhkan Tol Sumatera

Gedung Hutama Karya (HK)
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- PT Hutama Karya (Persero) menyatakan, proyek Tol Trans Sumatera akan terganggu jika Penyertaan Modal Negara (PMN) batal diberikan kepada BUMN Karya dalam APBN 2016. Seperti diketahui, HK telah mengajukan PMN dan direncanakan akan mendapat PMN sebesar Rp3 triliun dalam APBN 2016.

Namun PMN sebanyak Rp3 triliun tersebut terancam batal, karena beberapa fraksi di parlemen, lebih menyetujui jika dana tersebut dialihkan peruntukkannya untuk dana desa.

PMN sebesar Rp3 triliun tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai empat ruas jalan tol di Trans Sumatera, diantaranya, Palembang-Indralaya, Pekanbaru-Dumai, Bakauheni-Terbanggi Besar dan Medan-Binjai.

Direktur Pengembangan PT Hutama Karya Putut Ariwibowo mengatakan, dengan adanya wacana pembatalan PMN tersebut, pihaknya baru bisa menutupi dana pembangunan untuk ruas Medan-Binjai dan Palembang Indralaya (Palindra). Namun, untuk dua ruas lagi, kemungkinan akan terganggu, dan pihaknya belum bisa menutupi pembiayaan untuk membangun proyek tersebut.

"Semula, dengan PMN yang tahun depan ini, kita akan bisa close (menutupi pembiayaan) dua tol. Palindra dan Bakauheni-Terbanggi Besar. Tapi dengan adanya berita penundaan ini, maka yang bisa kita close adalah Palindra saja, jadi Medan-Binjai dengan PMN 2015 dan Palindra. Jadi baru dua itu yang bisa," ujar Putut, di temui di Acara Indonesia Infrastruktur Week 2015 di JCC, Jakarta, Kamis 5 November 2015.

Ia menerangkan, untuk pembiayaan pembangunan proyek Tol Palembang-Indralaya dan Medan-Binjai tersebut adalah dari PMN tahun 2015 sebesar Rp3,6 triliun yang dianggarkan sebelumnya.

"Dari Rp3,6 triliun itu, porsi PMN untuk Medan Binjai dan Palembang itu sold. Ada sedikit untuk perencanaan di Terbanggi Besar, Lampung. Sehingga tiga-tiganya itu porsi PMN. Yang masih jauh porsi PMN-nya cuma di Lampung saja. Kalau yang Palindra porsi PMN-nya sudah done," kata dia.

Dengan adanya penundaan ini, dia mengaku akan melakukan strategi dan tidak akan mencari pinjaman dari perbankan tapi lebih kepada partnership. "Sepertinya kita akan berupaya, tapi kemungkinan upayanya berupa partnership. Tapi saya belum tahu modelnya," kata dia.

Sementara, untuk Jalan Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai, menurut Putut masih jauh dari target yang direncanakan. Ia mengatakan, pemerintah, perlu melakukan perencanaan keuangan yang strategis untuk BUMN.

"Kalau yang itu (Pekanbaru-Dumai) belum apa-apa, masih jauhlah, Saya kira memang perlu adanya satu perencanaan keuangan pemerintah yang strategik untuk BUMN," tuturnya.