Jupiter 'Usir' Satu Planet Raksasa ke Luar Tata Surya

Sistem Tata Surya
Sumber :
  • solarsystem.nasa.gov

VIVA.co.id - Peneliti Universitas Toronto, AS, mengumumkan Planet Jupiter telah "mengusir" planet raksasa kelima di Tata Surya pada masa lalu, akibat adanya pertarungan kekuatan antarplanet.

Sekitar empat miliar tahun lalu, peneliti mengatakan, pengusiran planet menjadi hal yang umum di Tata Surya akibat adanya peningkatan kecepatan antara planet.

Kondisi ini membuat dua planet yang bertemu dalam posisi dekat saling menyerang planet lain melalui tarikan gravitasinya. Dan, akhirnya mengusir salah satu planet ke luar sistem.

Selama bertahun-tahun, peneliti telah menduga planet pengusir adalah Saturnus dan Jupiter. Namun, bukti baru menunjukkan bahwa pelaku yang memicu planet terusir dari Tata Surya di masa lalu mengarah ke Jupiter.

Dikutip dari Daily Mail, Senin 2 November 2015, Ryan Cloutier, kandidat doktor Departemen Astronomi dan Astrofisika Universitas Toronto mengatakan, pengusiran planet terjadi sebagai akibat dari pertemuan planet dalam jarak dekat. Karena adanya peningkatan kecepatan dua planet, salah satu objek akan meningkat dengan cepat dan kemudian mengalahkan planet lainnya dari tarikan gravitasi Matahari.

Studi awal peneliti Universitas Toronto menunjukkan, planet raksasa bisa mengusir planet lainnya tanpa harus mengalami pertemuan keras.

Untuk menjalankan studinya, Cloutier dan timnya menguji bulan planet dan orbit mereka untuk menciptakan simulasi komputer. Simulasi itu berdasarkan lintasan orbit callisto Jupiter dan orbit lapetus Saturnus.

Peneliti kemudian mengukur kemungkinan kontribusi masing-masing orbit saat ini dalam pengusiran planet. Pengukuran juga termasuk kemungkinan kontribusi planet induk dalam hipotesa pengusiran planet.

Skema ini akan menyebabkan gangguan signifikan pada orbit asli pada masing-masing bulan kedua planet.

"Pada akhirnya, kami menemukan Jupiter mampu mendepak planet raksasa kelima, sementara ini mempertahankan bulan dengan orbit callisto," kata Cloutier.

Pada simulasi itu, peneliti menemukan kemungkinan 42 persen Jupiter mengusir planet lain dan hanya 1 persen kemungkinan untuk Saturnus.

Peneliti mengatakan, hampir setengah dari hipotesa pengusiran planet di masa lalu konsisten dengan orbit callisto pada saat ini.

"Di sisi lain, ini akan menyulitkan Saturnus untuk melakukannya karena orbit lapetus belum mampu melakukannya. Ini mengakibatkan orbit sulit untuk berdamai dengan lintasan saat ini," kata dia.

Temuan ini dilaporkan dalam The  Astrophysical Journal.

Sementara itu, laman Dailytimesgazette menyebutkan, teori itu mendapat bantahan dari astronom Kanada yang juga punya teori penolakan planet.

Tapi, kelemahan pendapat astronom Kanada disebutkan mereka tidak mengamati atmosfer Saturnus. Dengan demikian, astronom Kanada menduga penyebab penolakan adalah orbit dan bulan pada kedua planet tersebut.