Komet Halloween Baru Saja Berpapasan dengan Bumi
Minggu, 1 November 2015 - 12:29 WIB
Sumber :
- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id - Batu luar angkasa berukuran besar, berbentuk mirip tengkorak Halloween, dideteksi telah melintasi bumi pada 30 Oktober 2015 ini. Benda itu diduga merupakan batu luar angkasa sudah tidak aktif lagi, bernama asteroid 2015 TB145.
Ilmuwan telah meneliti asteroid ini sejak lama. Terdeteksi dengan menggunakan fasilitas teleskop inframerah (IRTF) milik NASA yang terletak di Maunakea, Hawaii. Selain itu, observasi juga dilakukan dengan perangkat optik dan radar di beberapa belahan dunia.
Dilansir melalui Astronomy News, Minggu, 1 November 2015, saat melintas, asteroid 2015 TB145 itu berjarak sekitar 1,3 kali jarak bumi ke bulan, atau sekitar 486 kilometer. Gambar radar asteroid, yang didapat dari fasilitas observatorium Arecibo di Puerto Rico, memperlihatkan ukurannya yang mencapai diameter 600 meter. Rotasinya berlangsung sekali dalam lima jam.
"Kami melihat asteroid ini hanyalah komet yang sudah mati. Kami temukan objek ini memantulkan enam persen cahaya yang diterimanya dari matahari," ujar Vishnu Reddy, peneliti planet dari Planetary Science Institute, Arizona.
Menurut Reddy, warnanya sangat hitam, hampir sama dengan aspal yang masih baru. Meski hitam namun tidak terlalu gelap. Malah lebih terang dari komet lain yang hanya mendapatkan pantulan tiga sampai 5 persen cahaya matahari.
Asteroid ini ditemukan pertama kali pada 10 Oktober 2015 oleh Pan-STARRS-1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) milik University of Hawaii. Ini merupakan bagian dari program Near-Earth Object Observation (NEOO) yang didanai NASA.
Asteroid ini akan kembali berpapasan dengan bumi pada September 2018. Kali ini jaraknya sekitar 38 juta kilometer atau seperempat dari jarak antara bumi dan matahari.
Baca Juga :
Ilmuwan telah meneliti asteroid ini sejak lama. Terdeteksi dengan menggunakan fasilitas teleskop inframerah (IRTF) milik NASA yang terletak di Maunakea, Hawaii. Selain itu, observasi juga dilakukan dengan perangkat optik dan radar di beberapa belahan dunia.
Dilansir melalui Astronomy News, Minggu, 1 November 2015, saat melintas, asteroid 2015 TB145 itu berjarak sekitar 1,3 kali jarak bumi ke bulan, atau sekitar 486 kilometer. Gambar radar asteroid, yang didapat dari fasilitas observatorium Arecibo di Puerto Rico, memperlihatkan ukurannya yang mencapai diameter 600 meter. Rotasinya berlangsung sekali dalam lima jam.
"Kami melihat asteroid ini hanyalah komet yang sudah mati. Kami temukan objek ini memantulkan enam persen cahaya yang diterimanya dari matahari," ujar Vishnu Reddy, peneliti planet dari Planetary Science Institute, Arizona.
Menurut Reddy, warnanya sangat hitam, hampir sama dengan aspal yang masih baru. Meski hitam namun tidak terlalu gelap. Malah lebih terang dari komet lain yang hanya mendapatkan pantulan tiga sampai 5 persen cahaya matahari.
Asteroid ini ditemukan pertama kali pada 10 Oktober 2015 oleh Pan-STARRS-1 (Panoramic Survey Telescope and Rapid Response System) milik University of Hawaii. Ini merupakan bagian dari program Near-Earth Object Observation (NEOO) yang didanai NASA.
Asteroid ini akan kembali berpapasan dengan bumi pada September 2018. Kali ini jaraknya sekitar 38 juta kilometer atau seperempat dari jarak antara bumi dan matahari.