Gurihnya Abon Lele Antarkan Oktavia Jadi Jutawan
Minggu, 1 November 2015 - 10:32 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id - Oktavia Hasim, wanita asal Probolinggo ini seorang yang kreatif. Di sekitar lingkungannya ada banyak potensi, seperti ikan lele yang melimpah. Ia lalu pumya ide membuat abon lele khusus balita.
Abon My Baby, begitu ia menamai produknya, kini sudah mengantarnya menjadi jutawan. Bahkan, pada 2013 silam, Oktavia berhasil merebut penghargaan Wirausaha Muda Mandiri kategori boga. Atas capaiannya ini, ia pun memperoleh suntikan dana sebesar Rp 50 juta.
Baca Juga :
Abon My Baby, begitu ia menamai produknya, kini sudah mengantarnya menjadi jutawan. Bahkan, pada 2013 silam, Oktavia berhasil merebut penghargaan Wirausaha Muda Mandiri kategori boga. Atas capaiannya ini, ia pun memperoleh suntikan dana sebesar Rp 50 juta.
Ia mulai bereksperimen selama satu bulan untuk menghasilkan sebuah produk yang unik dan tak biasa. Akhirnya, setelah beberapa kali gagal produksi, ia menemukan ide untuk buat abon lele khusus balita. Kelebihannya, teksturnya lembut dan bisa dikonsumsi oleh balita di atas delapan bulan.
Proses pembuatannya pun sebenarnya tidak terlalu sulit. Menurutnya, proses dari mulai ikan datang sampai menjadi abon tidak membutuhkan waktu terlalu lama.
“Saat ikan datang, lalu kami cuci. Kemudian ikan-ikan itu direbus dan dioven. Dengan proses itu, maka tekstur ikan akan menjadi lembut. Proses terakhirnya, tinggal dikemas,” jelasnya.
Awalnya, ia hanya produksi abon ikan lele, tapi kini Oktavia sudah memproduksi beberapa varian abon, sesuai permintaan konsumennya. Selain lele, ia juga memproduksi abon ikan patin, abon ayam, abon sapi, dan abon ikan salmon. Dan semua produk itu disajikan khusus untuk balita. Saat ini sudah ada lima jenis abon.
Adapun soal harga jual, ia memasang harga bervariatif, dari mulai Rp 25 ribu sampai Rp 50 ribu per kemasan ukuran 80 gram – 100 gram. Abon ikan lele, peminatnya lebih banyak di luar Jawa. Yang paling mahal abon salmon, karena bahan bakunya juga lumayan berharga tinggi. Untuk bahan baku ini, ia juga bekerja sama dengan para nelayan.
Kini, abon produksinya sudah dijual ke berbagai daerah di Indonesia. Untuk pemasarannya, ia juga melakukan penjualan lewat situs online. Selain itu, produknya juga sudah masuk ke gerai-gerai supermarket yang ada di Jabodetabek dan Jawa Timur. Ia juga menggunakan penjualan melalui para reseller-nya yang tersebar di berbagai wilayah.