Survei: Serial Turki Tontonan Favorit Sepanjang 2015

Para pemeran serial drama Turki Cansu dan Hazal
Sumber :
  • Dok. Istimewa
VIVA.co.id - Dunia televisi semakin beragam menayangkan program acara. Mereka berlomba-lomba menayangkan acara menarik untuk menaikkan rating. Mulai dari tayangan berita, acara anak, infotainment hingga acara serial televisi.

Namun, berdasarkan laporan lembaga riset Nielsen Television Audience Measurement (TAM) - atas pengukuran kepemirsaan yang dilakukan di 11 kota di Indonesia - terungkap bahwa sejak awal 2015 hingga September lalu terlihat bahwa program serial masih populer, di mana rata-rata dalam satu hari genre program ini meraih poin rating tertinggi dibandingkan dengan genre program lainnya.

Dalam rilis Nielsen yang diterima
VIVA.co.id
, program Serial meraih rata-rata 1,7 poin rating, program Acara Spesial mendapatkan 1,2 poin rating, program Film dan program Anak-anak meraih 1,1 poin rating  dan program Hiburan mencapai 1,0 poin rating. Genre program lainnya seperti Informasi, Berita, Agama dan Olahraga hanya mencapai rata-rata dibawah 1 poin rating.


Program Serial masih populer karena walaupun jam tayangnya hanya 10 persen dari total waktu siaran, penonton di 11 kota di Indonesia menghabiskan 20 persen waktu menontonnya untuk program tersebut, sama dengan persentase waktu yang digunakan untuk menonton program Hiburan. Terlebih lagi, sebagian program Serial ditayangkan pada waktu prime time yang memiliki potensi jumlah penonton tertinggi, yaitu pada pukul 18.00 – 21.59 WIB. Hal inilah yang membuat program Serial masih meraih poin rating yang tinggi.


Sementara itu, setelah program Serial, waktu menonton yang paling banyak dihabiskan berikutnya adalah untuk menonton program Film (13%) dan program Anak-anak (11%).


Karena menjadi favorit pemirsa, kini, Serial Lokal juga ikut bersaing Ketat dengan Serial Asing.

 

Pada genre program Serial sendiri, masuknya program Serial dari Turki di tahun ini telah mengubah peta persaingan saat ini. Sejak Januari hingga September, meskipun  program Serial lokal merupakan yang terbanyak dari segi jumlah judul dan jam tayang, namun ternyata rata-rata waktu menonton terbanyak yang dihabiskan oleh penonton di 11 kota di Indonesia dalam satu hari adalah untuk menonton program Serial yang berasal Turki dengan 31 menit.


Sementara itu rata-rata waktu menonton Serial dari India adalah 21 menit, dan rata-rata waktu menonton Serial lokal adalah 18 menit. Padahal, jumlah Serial lokal yang ditayangkan di stasiun televisi nasional ada 212 judul dengan porsi waktu tayang sebesar 59 persen.


Jumlah yang jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan jumlah Serial dari India yang berjumlah 27 judul dengan porsi waktu tayang 15 persen dan Serial dari Turki yang hanya berjumlah 11 judul dengan porsi waktu tayang hanya 9 persen.


“Serial lokal saat ini menghadapi pesaing dari Turki. Walaupun ada lebih dari 200 judul, tidak banyak yang bisa bertahan di posisi 10 teratas,” tutur Mochammad Ardiansyah, Director, Media, Nielsen Indonesia.


“Serial dari Turki yang jumlahnya jauh lebih sedikit dan sebagian besar ditayangkan bukan di waktu tayang prime time ternyata mampu merebut hati penonton. Hal ini menunjukkan bahwa penonton masih menyukai genre program Serial, namun pada saat yang sama juga menginginkan sesuatu yang baru dan segar, dan kehadiran Serial dari Turki dapat menjawab keinginan itu untuk saat ini.”


Program Serial dari Turki memang sebagian besar ditayangkan tidak pada waktu tayang prime time, dimana kurang dari 10 persen ditayangkan pada pukul 18.00 – 21.59 WIB. Sekitar 50 persennya ditayangkan pada pukul 10.00 – 13.59 WIB dan hampir 40 persen ditayangkan pada pukul 22.00 – 01.59 WIB.


Meski sebagian besar penonton program Serial adalah perempuan, ada sedikit perbedaan pada profil penonton Serial Turki. Penonton Serial lokal dan India terbanyak merupakan perempuan dari kelompok usia 5-14 tahun dan 30 tahun ke atas dari kelas sosial menengah ke bawah, sementara penonton Serial Turki terbanyak adalah perempuan dari kelompok usia 30 tahun ke atas dari kelas sosial menengah. (ren)