Ketua DPR Apresiasi Tentang Pengunduran Kalender Pendidikan
Rabu, 28 Oktober 2015 - 13:10 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Ramond Mpu
VIVA.co.id - Ketua DPR RI mengaku telah bicara langsung dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Anies Baswedan. Setya mengatakan Kemendikbud telah membuat beberapa program khusus bagi anak-anak yang terkendala mengikuti pendidikan akibat musibah kabut asap.
"Saya sangat setuju dengan program-program yang dibuat oleh Kemendikbud, seperti membuat program pendidikan yang disiarkan di beberapa stasiun televisi nasional dan lokal. Hal ini bertujuan agar anak-anak yang tidak dapat pergi sekolah dapat tetap mengikuti pendidikan dengan menonton program tersebut dirumah atau ditempat evakuasi," ujar Setya Novanto, di Senayan, Rabu 28 Oktober 2015.
Ia menilai kebijakan Kemendikbud yang memundurkan jadwal atau kalender pendidikan di daerah yang terkena bencana juga sangat baik.
"Kita apresiasi ini, karena anak-anak tidak perlu khawatir atau takut tertinggal oleh teman-temannya yang lain, karena sistim dan waktu belajar mengajar sudah dibuat fleksibel oleh pemerintah," ucapnya.
Ia juga sangat sependapat dengan langkah ke depan Kemendikbud membuat sekolah tanpa asap, mengingat wilayah Indonesia sangat rawan kebakaran.
Baca Juga :
"Saya sangat setuju dengan program-program yang dibuat oleh Kemendikbud, seperti membuat program pendidikan yang disiarkan di beberapa stasiun televisi nasional dan lokal. Hal ini bertujuan agar anak-anak yang tidak dapat pergi sekolah dapat tetap mengikuti pendidikan dengan menonton program tersebut dirumah atau ditempat evakuasi," ujar Setya Novanto, di Senayan, Rabu 28 Oktober 2015.
Ia menilai kebijakan Kemendikbud yang memundurkan jadwal atau kalender pendidikan di daerah yang terkena bencana juga sangat baik.
"Kita apresiasi ini, karena anak-anak tidak perlu khawatir atau takut tertinggal oleh teman-temannya yang lain, karena sistim dan waktu belajar mengajar sudah dibuat fleksibel oleh pemerintah," ucapnya.
Ia juga sangat sependapat dengan langkah ke depan Kemendikbud membuat sekolah tanpa asap, mengingat wilayah Indonesia sangat rawan kebakaran.