27-10-1962: Perang Nuklir Dibatalkan

Hiroshima setelah serangan bom atom dan situasinya saat ini.
Sumber :
  • REUTERS/Shigeo Hayashi/Hiroshima Peace Memorial Museum
VIVA.co.id - Sebuah negosiasi yang rumit dan menegangkan antara AS dan Uni Soviet pada 27 Oktober 1962 akhirnya menghasilkan rencana untuk mengakhiri krisis misil Kuba yang berlangsung selama dua pekan.

Sebelum negosiasi dicapai, menurut History.com , dunia melalui periode yang diselimuti dengan ketakutan akan bencana nuklir.

Presiden John F. Kennedy sudah menyampaikan peringatannya kepada Uni Soviet untuk menghentikan program mereka, yang akan menempatkan senjata nuklir di Kuba dan mengumumkan karantina AL terhadap pengiriman senjata tambahan ke Kuba.

Saat itu, Presiden Kennedy sudah meminta Angkatan Bersenjata AS untuk waspada. Komando Udara Strategis juga sudah mengeluarkan peringatan tahap keempat (satu langkah lagi dari peringatan serangan nuklir).

Pada 24 Oktober 1962, jutaan orang menunggu untuk melihat apakah kapal Soviet berlayar menuju Kuba dengan membawa rudal tambahan yang akan mematahkan blokade Angkatan Laut AS. Kapal tersebut memang datang dan berlayar, namun pada menit terakhir, kapal berbalik dan kembali ke Uni Soviet.

Pada 26 Oktober, pemimpin Soviet, Nikita Khrushchev menanggapi program karantina dengan mengirimkan surat panjang untuk Kennedy dan menawarkan kesepakatan, yakni kapal Soviet menuju Kuba tidak akan membawa persenjataan apa pun jika Amerika Serikat bersumpah untuk tidak akan menyerang Kuba.

"Mari kita tunjukkan hubungan baik," tulis Khrushche. Ia meminta Kennedy untuk mempertimbangkan dengan baik mengenai tindakan pembajakan agresif yang sebelumnya dikatakan. Khrushche mempertanyakan jika AS bermaksud untuk menyelesaikan persoalan ini.

Surat Khrushchev dilanjutkan dengan surat penawaran pencabutan nuklir di Kuba, jika AS juga menghapus rudal nuklirnya dari Turki.

Kennedy dan para pejabatnya saling berdebat untuk memilih respons yang tepat untuk tawaran ini. Jaksa Agung Robert Kennedy akhirnya menyusun rencana yang dapat diterima yaitu mengambil tawaran pertama Khrushchev dan mengabaikan surat kedua.

Meskipun, Amerika Serikat telah mempertimbangkan penghapusan rudal mereka dari Turki dalam beberapa waktu, akhirnya AS menyetujui permintaan Soviet untuk menarik rudal tersebut. Namun, para diplomat Rusia diberitahu bahwa rudal di Turki baru akan ditarik setelah rudal Soviet di Kuba dibawa pergi.

Informasi tersebut disertai dengan ancaman, yakni jika rudal di Kuba tidak ditarik dalam waktu dua hari, AS akan melakukan aksi militer.

Tepat pada 27 Oktober, kedua negara mencapai kesepakatan yang dianggap tepat, dan bencana perang nuklir berhasil dihindari.