Penampakan Dua Bintang 'Berciuman'

Dua bintang berciuman
Sumber :
  • www.news.discovery.com/ESO

VIVA.co.id - Sebuah teleskop European Southern Observatory (ESO), Very Large Telescope merekam penampakan dua bintang unik di area Tarantula Nebula, yang berjarak 160 ribu tahun cahaya dari bumi. Dua bintang tersebut tampak 'berciuman' sebelum meledak. 

Kedua bintang muda itu merupakan bintang yang terbentuk dari salah satu sistem bintang biner paling ekstrim yang pernah ditemukan, VFTS 352. Bintang biner biasanya diorbiti oleh dua bintang di dekat pusat massa bintang biner tersebut.

Dikutip Discovery News, Kamis 22 Oktober 2015, saat mengamati bintang biner tersebut, astronom menemukan plasma bintang yang cerah dan panas. Plasma tersebut kemudian makin besar dan akhirnya membentuk semacam jembatan antara dua massa bintang muda tersebut. Kontak dua bintang yang sangat dekat kemudian tampak seperti dua bintang yang sedang berciuman.

Pusat kedua bintang itu disebutkan terpisah pada 12 juta kilometer. Astronom mengatakan penampakan ciuman itu merupakan feomena yang cukup mengagumkan. Sebab ciuman itu merupakan salah satu kontak dua bintang yang paling masif sepanjang catatan. Selain itu, ciuman itu dihiasi dengan suhu paling panas, sehingga menciptakan suhu permukaan 40 ribu derajat celcius.

Biasanya, bintang biner padat terdiri dari bintang yang lebih kecil dengan mitra bintang yang lebih masif. Dalam kasus penampakan ciuman itu, gravitasi bintang yang lebih masif menarik materi dari bintang mitranya, fenomena ini kemudian dikenal dengan 'bintang vampir'.

Tapi dalam kasus VFTS 352 disebutkan berbeda. Mengingat kedua bintang punya massa yang identik, maka salah satu bintang tidak menyebabkan lebih besar dan kuat pada plasma bintang lainnya.

Para astronom memperkirakan kedua bintang itu sebenarnya saling berbagi 30 persen material plasma mereka masing-masing.

"VFTS 352 merupakan kasus bagus untuk bintang ganda masif dan panas yang pernah ditemukan. Ini mungkin menunjukkan jenis percampuran internal," kata Leonardo A. Almeida, astronom dari Universitas Sao Paolo, Brasil yang juga pemimpin penulisan studi.

Almeida mengatakan apa yang dilihat dan ditemukan pada ciuman bintang itu adalah luar biasa dan merupakan penemuan penting.

Menurut tim Almeida, kedua bintang itu akan bergabung dan menjadi satu bintang masif dan bergerak cepat. Atau kemungkinan lain, kedua bintang itu akan menjadi supernova, yang akhirnya menciptakan sistem kebar lubang hitam ekstrim.

Jika keduanya bersatu, maka sistem keduanya akan meledak dan menghasilkan ledakan sangat kuat di antariksa, atau dikenal dengan ledakan sinar gamma. Dan jika kemungkinan kedua yang terjadi, maka akan muncul lingkungan ruang waktu yang teraduk oleh pembentukan dua lubang hitam yang mengorbit secara dekat. Dalam kondisi ini akan terhadi gelombang gravitasi yang sangat kuat. 

Hasil studi ini telah dipublikasikan di Astrophysical Journal.