MPR Sosialisasikan Empat Pilar Etika Kehidupan Berbangsa
Kamis, 22 Oktober 2015 - 13:13 WIB
Sumber :
VIVA.co.id - Wakil Ketua MPR RI Evert Ernest Mangindaan membuka sekaligus menjadi narasumber utama Sosialisasi Empat Pilar MPR (Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara) kepada sekitar 30 anggota Paskibra dan 20 pembina paskibra se-Sulawesi Utara.
Sosialisasi yang digelar di ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Kamis 22 Oktober 2015 ini berlangsung sangat khidmat, santai namun serius. Materi yang dibawakan Wakil Ketua MPR E.E Mangindaan seputar empat pilar MPR, penekanan pada materi TAP MPR No VI Tahun 2001 tentang etika kehidupan berbangsa.
Dalam pemaparannya, Mangindaan menekankan bahwa etika dalam berbangsa sangat penting dipahami dan dilakukan oleh rakyat terutama generasi muda. Sebab, bangsa ini menghadapi tantangan yang berat dan lebih berat lagi di masa depan.
"Tantangan bangsa itu berasal dari internal dan eksternal. Dari internal adalah permasalahan korupsi yang makin marak, kurang memahami nilai-nilai luhur bangsa yakni Pancasila. Tantangan generasi muda yang akan menjadi pimpinan bangsa di masa datang," ujarnya.
Tantangan bangsa yang lain, lanjut Mangindaan, adalah tantangan yang berasal dari eksternal, antara lain globalisasi dan kapitalisasi. Tantangan globalisasi yang paling berbahaya. Jika hal-hal negatif globalisasi mempengaruhi generasi muda bangsa, bagaimana jadinya jika memimpin bangsa ini kelak.
"Kita semua terutama generasi muda harus berjuang menghadapi tantangan bangsa tersebut sebab kita adalah bangsa pejuang. Kemerdekaan yang diraih adalah hasil perjuangan bukan karena pemberian, camkan itu dibenak generasi muda," ujarnya.
Baca Juga :
Sosialisasi yang digelar di ruang GBHN, Gedung Nusantara V, Kamis 22 Oktober 2015 ini berlangsung sangat khidmat, santai namun serius. Materi yang dibawakan Wakil Ketua MPR E.E Mangindaan seputar empat pilar MPR, penekanan pada materi TAP MPR No VI Tahun 2001 tentang etika kehidupan berbangsa.
Dalam pemaparannya, Mangindaan menekankan bahwa etika dalam berbangsa sangat penting dipahami dan dilakukan oleh rakyat terutama generasi muda. Sebab, bangsa ini menghadapi tantangan yang berat dan lebih berat lagi di masa depan.
"Tantangan bangsa itu berasal dari internal dan eksternal. Dari internal adalah permasalahan korupsi yang makin marak, kurang memahami nilai-nilai luhur bangsa yakni Pancasila. Tantangan generasi muda yang akan menjadi pimpinan bangsa di masa datang," ujarnya.
Tantangan bangsa yang lain, lanjut Mangindaan, adalah tantangan yang berasal dari eksternal, antara lain globalisasi dan kapitalisasi. Tantangan globalisasi yang paling berbahaya. Jika hal-hal negatif globalisasi mempengaruhi generasi muda bangsa, bagaimana jadinya jika memimpin bangsa ini kelak.
"Kita semua terutama generasi muda harus berjuang menghadapi tantangan bangsa tersebut sebab kita adalah bangsa pejuang. Kemerdekaan yang diraih adalah hasil perjuangan bukan karena pemberian, camkan itu dibenak generasi muda," ujarnya.