Tunggu Keputusan Bank Sentral Eropa, Bursa Asia Bertahan

Sumber :
  • REUTERS/Issei Kato
VIVA.co.id
- Indeks saham di sejumlah pasar utama Asia hari ini cenderung stagnan pada pembukaan sesi Kamis pagi setelah terjadi penurunan tajam di pasar saham China. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kesehatan ekonomi China, sementara investor menunggu kabar dari Bank Sentral Eropa  mengenai rencana stimulus tambahan.

Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen pada awal perdagangan, sementara Jepang Nikkei N225 turun 0,5 persen, demikian dilansir dari Reuters, Kamis 22 Oktober 2015.

Saham Wall Street juga kehilangan momentum, dengan saham S & P 500 turun 0,6 persen meskipun keuntungan sebelumnya, gagal untuk memperpanjang rally sejak akhir bulan.

"Saya pikir rebound akan segera berakhir. Mulai sekarang, pasar akan mencari cara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan," kata Hirokazu Kabeya, Kepala Strategi Global pada Daiwa Securities.

Salah satu harapan tersebut dapat dipenuhi dalam jangka waktu dekat adalah acara pertemuan Bank Sentral Eropa.

Presiden ECB Mario Draghi diharapkan dapat membuka peluang untuk menjaga stimulus moneter menghadapi risiko deflasi.

Pertemuan ECB akan diikuti oleh pertemuan bank sentral AS dan Jepang, serta rapat pimpinan China yang direncanakan berlangsung minggu depan. 

Shanghai Composite merosot tiga persen pada Rabu, kinerja harian terburuk dalam lima minggu setelah sebulan relatif tenang, mengingatkan investor bahwa pasar China dan ekonomi masih jauh dari stabil.

Harga minyak jatuh ke posisi terendah, Brent turun US$47,50 per barel pada Rabu. Minyak mentah berjangka AS jatuh ke level US$44,86 per barel, terendah sejak 2 Oktober. (ren)