Bangun Smelter, Antam dan Inalum Bentuk Perusahaan Patungan

Gedung PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam.
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVA.co.id - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sepakat membangun perusahaan patungan dengan mitra strategis dalam pembangunan dan pengoperasian Smelter Grade Álumina Refinery (SGAR). Smelter ini rencananya akan dibangun pada tahun depan.

"Kesepakatan Antam dengan Inalum membentuk perusahaan patungan dengan mitra strategis ini, merupakan langkah lanjutan setelah kedua perusahaan menandatangani MoU (memorandum of understanding) pada bulan lalu," kata Direktur Utama Antam Tedy Badrujaman, di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2015.

Tedy mengatakan, pembangunan SGAR di Mempawah, Kalimantan Barat, akan meningkatkan nilai cadangan bauksit Antam.

Sementara itu, Direktur Utama Inalum Winardi Sunoto, mengatakan kerja sama dua perusahaan ini merupakan usaha untuk merealisasikan industri hulu aluminium Indonesia.

"(Industri hulu ini) akan terintegrasi sampai dengan produk hilir aluminium, untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing," kata Winardi di tempat yang sama.

Lewat kesepakatan ini, akan ditetapkan dan dibentuk skema kerja sama antara Inalum dan Antam. Kerja sama ini akan dituangkan dalam perjanjian pemegang saham (shareholder agreement) sebelum mendirikan perusahaan patungan dengan mitra strategis yang diundang untuk bekerja sama.

Calon mitra strategis yang tengah diundang adalah pelaku usaha industri aluminium dan pengolahan bijih bauksit, yang berasal dari Tiongkok, Rusia, dan Uni Emirat Arab.



Sekadar informasi, SGAR akan dibangun pada 2016, dan beroperasi 2019. Kapasitasnya sebesar dua juta ton per tahun yang akan dibangun bertahap.

Smelter ini membutuhkan pasokan bijih bauksit sebanyak enam juta ton per tahun. Melalui pengoperasian smelter ini, dua perusahaan pelat merah ini bisa mengolah cadangan bauksit yang ada.

Dengan demikian, Inalum akan memperoleh pasokan bahan baku aluminium dari dalam negeri, sehingga mengurangi ketergantungan impor alumina.

Saat ini, Inalum punya kapasitas peleburan aluminium sebesar 250 ribu ton aluminium ingot per tahun. Sementara itu, kebutuhan aluminanya sebanyak 500 ribu ton per tahun.

BUMN ini akan meningkatkan kapasitas produksinya sebanyak 500 ribu ton aluminium per ton tahun pada 2020. (asp)