Serunya Berwisata ke Kebun Stroberi di Lembang
- VIVA.co.id/ Dody Handoko
VIVA.co.id - Dapur Stroberi berada di bilangan Parongpong, Lembang, Bandung. Aneka sajian menu khas stroberi pun disajikan. Terdapat beragam jenis makanan yang terbuat dari bahan dasar stroberi.
“Ada beberapa macam jus dari stroberi, ada juga dodol, sambal, manisan dan kerupuk. Semuanya bahannya dari stroberi dan dijual dengan harga bervariatif,” kata pemilik Dapur Stroberi, Regina.
Untuk jenis dodol satu toples ukuran kecil harganya Rp 30 ribu, sale Rp 25 ribu, sambal stroberi Rp 25 ribu, kerupuk Rp 15 ribu, sirup Rp 50 ribu dan jus Rp 15 ribu.
Selain itu, untuk menarik jumlah pengunjung, Regina menyiapkan kebun stroberi di belakang restonya, di mana para pengunjung bisa memetik langsung buah stroberi dari pohonnya. Ini adalah cara khusus untuk memikat konsumen sekaligus menjadi daya tarik dari Dapur Stroberi.
“Setiap pengunjung boleh memetik sendiri buah stroberinya. Kemudian nantinya ditimbang,” ucap wanita berusia 26 tahun ini.
Harga per kilogramnya, ia mematoknya hanya Rp50 ribu untuk jenis Stroberi California. Sementara untuk Stroberi Kelly Bright ia memasang angka di Rp60 ribu persatu kilogramnya. “California itu ukurannya lebih kecil, sedangkan kalau Kelly Bright besar-besar. Dan daya tahan Kelly Bright lebih lama daripada California. Kelly Bright bisa tahan sampai satu minggu tanpa disimpan di kulkas, kalau California paling hanya tahan dua hari,” ucapnya.
Setiap pengunjung yang datang ke Dapur Stroberi, ia kenakan biaya administrasi sebesar Rp 5 ribu perorang. Namun, dengan uang tersebut, pengunjung sudah diberikan jus stroberi secara gratis. Diakui Regina, paling ramainya adalah hari-hari libur.
“Ramainya kalau hari libur. Kebanyakan sih dari Jakarta. Tidak jarang, saya juga sering menerima pengunjung dari luar negeri seperti India, Arab Saudi dan Malaysia,” ungkapnya.
Ia menaman stroberi itu di lahan seluas satu hektare. Dalam satu hektare itu ada lebih dari 3.000 pohon stroberi yang tumbuh yang siap dipanen setiap hari.
“Sebenarnya, stroberi baru bisa dipanen setelah tiga bulan sejak ia ditanam. Tapi karena di sini jumlahnya banyak, jadi pengunjung bisa memetiknya setiap hari. Di paling ujung dari kebun ini ada air terjunnya, kami menyebutnya Lembah Curug (LC) yang bisa dinikmati keindahannya,” ujarnya.
Selain kebun di Sersan Bajuri, ia juga memiliki kebun di Ciwidey. Bibit stroberi yang ditanam pun berasal dari kebun di Ciwidey. Agar pohon stroberinya terbebas dari serangan hama, ia juga rajin memberikan pupuk organik dan obat semprot pembasmi hama.
“Namanya hama pasti ada saja. Tapi karena kami sudah lama bergerak di dunia ini, jadi kami cukup tahu untuk mengatasinya. Oya, sekadar untuk diketahui, dari satu pohon itu biasanya ada sekitar 10-15 buah stroberi,” katanya.
Hal lainnya di resto ini selain khas bermenukan stroberi, juga menghadirkan sajian nasi timbel dengan bermacam lauk pauk seperti gurami dan lain-lain. Jika Anda berkunjung pada malam hari, maka Anda akan disuguhkan sajian musik organ tunggal.
“Memang, selain stroberi di sini juga ada menu-menu lainnya seperti nasi dan lauknya. Juga hiburan untuk melepas penat di malam hari,” sebutnya.
Selama ini, stroberinya itu selain dibeli oleh per orangan, juga ia rutin mengisi ke beberapa kafe di wilayah Bandung seperti Kampung Gajah, Kampung Daun dan Kampung Bakso.