Mencari Format Sosialisasi yang Menggembirakan
Senin, 12 Oktober 2015 - 15:19 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Kepala Biro Hubungan Masyarakat MPR RI Ma'ruf Cahyono saat menyampaikan sambutan pada pembukaan pagelaran Wayang golek), mengatakan MPR tak akan bosan untuk terus melakukan sosialisasi Empat Pilar MPR RI. Bahkan MPR akan terus meningkatkan metode sosialisasi yang dilaksanakan selama ini, salah satunya menggunakan sarana seni budaya tradisional.
Dengan memanfaatkan sarana seni budaya tradisonal, kata Ma'ruf MPR berharap, masyarakat bisa mengenal dan mengetahui empat pilar dengan cara yang lebih gampang dan lebih disukai. Sehingga materi empat pilar bisa diterima dan diresapi denganlebih baik. Tanpa paksaan dan tidak memakai cara indoktrinasi, kata Ma’ruf di Pandeglang pada Sabtu 10 Oktober 2015.
Pada kesempatan tersebut Ma'ruf mengingatkan kembali akan manifesto gerakan Ini Baru Indonesia yang dikampanyekan Pimpinan MPR Periode 2014-2019. Yaitu gerakan yang mengajak bangsa Indonesia untuk bersatu, hidup rukum dan tidak menggunakan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan persoalan. Juga mengutamakan perdamaian diatas keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia.
Sementara itu, Bupati Pandeglang Drs. H. Erwan Kurtubi, MM berharap kesenian wayang golek bisa menjadi tuntunan dan tontonan bagi seluruh rakyat. Yaitu tontonan yang menghibur serta mengajarkan tuntunan hidup yang baik bagi masyarakat. Selain itu ia juga berharap, empat pilar dapat tumbuh subur dan dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Pagelaran wayang golek di alun-alun kabupaten Pandeglang menampilan dalang Kang Apep A. S. Hudaya S. Sos, dengan lakon Bisma Rubuh.
Baca Juga :
Di hari kedua yang menjadi senopati dari pihak Kurawa adalah Resi Bisma, seorang Resi yang amat sakti dan disegani. Sementara pihak Pandawa kebingungan mencari lawan tanding yang sepadan. Namun, Sri Kresna berkehendak lain, ia mengutus seorang wanita yang pemberani bernama Srikandi untuk melawan sang Resi. Secara mengejutkan Bisma dapat di"rubuh"kan oleh seorang Srikandi, karena akibat dari Karma yang telah diperbuatnya.