Saham Pemilik KFC di China Turun 17 Persen

Lambang KFC
Sumber :
  • REUTERS/Tim Wimborne
VIVA.co.id - Saham Yum Brands, yang memiliki restoran cepat saji  KFC dan Pizza Hut, turun lebih dari 17 persen. 

Perusahaan menyalahkan mata uang AS yang lebih kuat terhadap yuan sehingga berdampak melemahnya perekonomian di Negara Tirai Bambu itu. 

Restoran KFC di China terpukul pada bulan Juli tahun lalu, setelah berita terkait Shanghai Husi Food yang dituduh menjual daging yang telah kedaluwarsa. 

"Laju pemulihan di divisi kami di China jauh di bawah harapan kami,"  kata Kepala Eksekutif Greg Creed dalam sebuah pernyataan dilansir dari BBC, Rabu, 7 Oktober 2015. 

"Meskipun masih sulit untuk meramalkan penjualan Cina, kami memperkirakan tahun ini akan sedikit negatif," ujarnya.

"Apalagi pemulihan berjalan lambat dari yang diperkirakan terutama di  Pizza Hut, sekarang kita berharap penuh tahun EPS (laba per saham) pertumbuhan akan menjadi positif. "

Secara global, Yum Brands melaporkan pertumbuhan laba kuartal ketiga naik 14 persen.

"Di luar China, Taco Bell dan Divisi KFC terus mempertahankan penjualan yang positif. Sementara Pizza Hut relatif datar."