Ilmuwan Ini Suntikkan Bakteri ke Tubuhnya
- http://penghuni60sains.blogspot.co.id/
VIVA.co.id - Bakteri yang masih hidup selama 3,5 juta tahun sedang diuji coba di Rusia dengan menggunakan media tikus dan sel darah manusia. Namun siapa sangka, sang ilmuwan sendiri yang menjadikan tubuhnya sebagai media dari bakteri itu.
Bakteri bernama Bacillus F ini ditemukan di Republik Sakha dan masih hidup meski telah terkubur dan membeku selama 3,5 juta tahun lalu. Ilmuwan bernama Anatoli Brouchkov, kepala Departemen Geocryology di Moscow State University bersedia menjadi kelinci percobaan untuk tempat hidup bakteri itu.
"Sejak menyuntikkan bakteri itu ke tubuh saya, saya bisa bekerja lebih lama. Saya juga tidak pernah terkena flu selama dua tahun belakangan," ujar Brouchkov, seperti dikutip dari Siberia Times, Kamis, 1 Oktober 2015.
Menurut Brouchkov, dia yakin jika eksperimen bakteri Bacillus F terhadap dirinya tidak berbahaya. Pasalnya, terbukti jika bakteri ini bisa tahan hidup di lapisan es yang kemudian mencair. Bakteri ini dianggap cocok dengan lingkungan di bawah air dan mendapatkan kehidupan dalam waktu yang lama dari air.
"Ini merupakan eksperimen yang sangat menarik. Saya pribadi tidak bisa menggambarkan pengaruhnya namun sangat jelas hasilnya. Saya tidak pernah kena flu dalam kurun dua tahun ini. Untuk mencari efek buruknya, dibutuhkan analisa medis lebih dalam, denga peralatan klinis dan statistik. Dari situ baru kita yakin akan adanya pengaruh buruk," kata dia.
Dengan kata lain, Brouchkov sendiri tidak yakin dengan khasiat dari bakteri tersebut. Apalagi terkait dengan ukuran porsi dari bakteri tersebut untuk bisa menghasilkan kehidupan abadi. "Harus ada uji coba lebih dalam. Kita harus mencari tahu bagaimana bakteri ini bisa mencegah penuaan," kata dia.
Bakteri Bacillus F ditemukan pada 2009 di sebuah wilayah yang dikenal dengan nama gunung Mammoth. Dalam uji coba di tikus, bakteri ini bisa membuat tikus bereproduksi. Untuk hal ini, ilmuwan masih belum mengetahui apa khasiat dari bakteri tersebut. Bahkan mereka masih mencari tahu rahasia dibalik kehidupan abadi bakteri ini.
Penelitian terus dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab bakteri itu terus hidup dan mencegah kerusakaan sel karena usia. Penelitian ini dianggap mampu membuat perubahan signifikan bagi kehidupan manusia di dunia.
(mus)