Ini Mantan Gitaris Band Metal yang Temukan Air di Mars

Lujendra Ojha
Sumber :
  • lpl.arizona.edu

VIVA.co.id - Badan Antariksa Amerika (NASA) mengatakan keyakinan yang sangat akan adanya air di Planet Mars. Ternyata, klaim ini berkat analisis yang dilakukan seorang pemuda, mantan gitaris band metal.

Dilansir melalui Cnet, Rabu, 30 September 2015, pria berusia 25 tahun itu bernama Lujendra Ojha. Dalam jejaring sosial miliknya terpampang foto-foto dia di atas panggung, memakai kaus, berambut gondrong, dan memegang gitar.

"Iya, itu kehidupan saya yang lama. Saya tidak beruntung di musik, karena menurut saya, tidak menghasilkan banyak uang. Kemudian, saya tertarik pada sains dan berharap ada banyak uang di sana. Ternyata tidak ada juga," ujar dia berkelakar mengenai jalan hidupnya selama ini.

Ojha tidak menganggap dia sebagai astrobiolog atau ilmuwan ahli planet. Sebab, di usia 25 tahun, ia masih belajar untuk mendapatkan gelar Ph.D di Georgia Tech. Selain bermain dengan analisis foto melalui Mars Reconnaissance Orbiter (MRO), dia juga sedang mempelajari ilmu gempa bumi di Himalaya.

Awalnya, Ojha hanya warga Nepal biasa yang ikut keluarganya pindah ke Amerika, tepatnya di Tucson, Arizona. Awal kariernya di sains adalah bekerja sama dengan Alfred McEwen yang mengoperasikan kamera resolusi tinggi milik MRO.

"Penemuan RSL (Recurring Slope Lineae, nama barisan air asin yang ditemukan di Mars), merupakan thesis saya ketika di University of Arizona," kata Ojha.

Pada 2011, McEwen dan Ojha memperkenalkan RSL serta kemungkinan adanya lahan basah di Mars. Ojha menyambangi Georgia Tech untuk meneruskan pekerjaan itu, dan setiap Senin.

Dia dan McEwen berdiskusi dengan NASA terkait temuan itu. Temuan Ojha dan McEwen pun pernah dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience.

Ojha saat ini masih harus menyelesaikan satu tahun pendidikannya di Georgia Tech. Dia juga bekerja di NASA Insight Mission untuk menggali lebih dalam lagi kemungkinan-kemungkinan baru di Planet Mars. Selain itu, dia tertarik mempelajari gempa bumi Himalaya, beberapa bulan setelah kejadian tragis itu terjadi di Nepal, kampung halamannya.