Strategi Agar Tidak Terjebak Investasi Bodong
VIVA.co.id - Saat ini, banyak investasi dengan hasil pengembalian dana yang tinggi ramai ditawarkan.
Sayangnya, tidak sedikit yang akhirnya langsung tergiur dan tak pikir panjang. Tidak sadar terjebak dan akhirnya tertipu terkena investasi bodong yang ditawarkan.
Bentuk investasi yang sering ditawarkan dan popular adalah skema Ponzi. Jadi, Anda ditawarkan untuk menyetor modal sekitar jumlah tertentu, dan dijanjikan keuntungan 100 persen pada saat tanggal jatuh tempo di bulan depannya.
Padahal, keuntungan yang dihasilkan adalah hasil perputaran uang dari investor lain.
Baca Juga: 10 Investasi Bodong yang Pernah Terjadi Sepanjang Masa
Pertanyaannya, bagaimana mengenali penipuan berkedok investasi semacam ini? Berikut adalah strategi yang bisa Anda miliki:
Jangan pernah tergiur keuntungan besar tanpa risiko
Apakah ada investasi yang menghasilkan keuntungan besar, namun tanpa risiko? Kita mungkin pernah mendengar pepatah investasi "High Risk, High Return". Artinya, dalam dunia investasi, semakin besar keuntungan yang ditawarkan, maka semakin besar pula risikonya.
Jadi, ketika ada tawaran untuk berinvestasi dengan keuntungan besar namun tanpa risiko, kita harus sudah mulai curiga.
Khusus untuk investasi emas, ada beberapa jenis bisnis dengan berbagai risiko. Investasi emas berjangka atau emas derivatif menjanjikan keuntungan yang lebih besar dibandingkan investasi emas batangan.
Baca Juga: Ada Jenis Saham yang Dapat Dipilih Investor Pemula
Jangan tergiur keuntungan tidak wajar
Investasi bodong biasanya akan menawarkan imbal hasil di luar batas kewajaran. Karena itu kita harus mulai membiasakan terlebih dahulu melihat profil lembaga yang mengeluarkan produk investasi yang ditawarkan.
Sebagai regulator, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membuat kategori-kategori yang dapat menjadi pegangan calon investor saat ingin memulai investasi.Umumnya, investasi yang merugikan atau investasi bodong bisa dilihat dari legalitas perusahaan yang memayungi.
Pastikan apakah ada izin usaha dari instansi yang berwenang, ada tidaknya tentang underlying usaha kegiatan investasi yang memenuhi aspek kewajaran dan kepatutan di setiap kegiatan investasi, serta ada tidaknya penjelasan tentang cara pengelolaan investasinya.
Baca Juga: Empat Langkah Jitu Untuk Memulai Investasi
Kita juga bisa menelusuri hal lainnya seperti struktur kepengurusan, struktur kepemilikan, struktur kegiatan usaha, dan alamat domisili usaha.
Trader dan Analis Investasi Emas, Mulyadi Tjung, menekankan pentingnya penelusuran latar belakang perusahaan yang menawarkan investasi.
“Pastikan perusahaan yang menawarkan investasi terdaftar dan diawasi lembaga pengawasan yang tepat, dalam hal ini OJK,” katanya kepada CekAja.com.