Meriahnya Tradisi Grebeg Besar Keraton Yogyakarta
Jumat, 25 September 2015 - 08:58 WIB
Sumber :
- Daru Waskita (Yogyakarta)
VIVA.co.id - Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, Keraton Yogyakarta menggelar upacara tradisional garebeg Besar. Sebanyak 7 gunungan di keluarkan oleh Keraton Yogyakarta yang nantinya ilma gunungan diperebutkan masyarakat di halaman Masjid Gedhe Kauman, satu gunungan dibagikan di kompleks Kepatihan, Pemda DIY dan satu lagi di Alun-alun Puro Pakualaman.
Baca Juga :
Upacara tradisional Garebeg Besar yang sudah berlangsung puluhan tahun ini juga menyedot ribuan masyarakat Yogyakarta dan juga wisata asing untuk turut menyaksikan kirab 7 gunungan yang keluar dari Keraton Yogyakarta yang dikawal oleh prajurit keraton serta tak juga mau ketinggalan wisatawan asing turut berebut isi dari gunungan garebeg Besar tersebut.
Upacara keluarnya gunungan dipimpin langsung oleh Manggolo Yudha, GBPH H Drs Yudhaningrat MM dengan dikawal sepuluh bergodo (prajurit) Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat.
Selain dikawal sepuluh bergodo, keraton juga mengeluarkan empat pasukan gajah dan pasukan berkuda. Dua pasukan gajah milik GL Zoo serta bergodo Bugis mengawal gunungan ke kompleks Kepatihan Pemda DIY.
Sementara dua pasukan gajah lainnya serta bergodo Puro Pakualaman mengawal satu gunungan kakung ke Alun-alun atau lapangan Swandanan Puro Pakualaman, Yogyakarta, untuk diperebutkan.
Setelah keluar dari keraton, lima gunungan masing-masing Gunungan Kakung, Gunungan Putri, Gunungan Pawuhan, Gunungan Darat, dan Gunungan Gepak, menuju pelataran masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, untuk diperebutkan.
Sementara dua Gunungan Kakung, dari Alun-alun Utara satu langsung menuju kompleks Kepatihan, Pemda DIY dan satunya lagi menuju lapangan Puro Pakualaman dengan pengawalan pasukan gajah dan pasukan berkuda.
Namun perjalanan gunungan ini, agak terganggu karena perempatan Kantor Pos Besar atau 'titik nol' sedang diperbaiki sehingga sedikit mengganggu prajurit yang membawa gunungan Grebeg Besar 1436 H Tahun 2015.
Menyikapi hal tersebut, secara khusus Kepolisian Resort Kota Yogyakarta memutuskan untuk membuka sementara kawasan 0 kilometer yang rencanannya akan menjalani perbaikan hingga Desember 2015.
Pembukaan kawasan 0 kilometer sendiri hanya akan dilakukan ketika rombongan berjalan menuju Kepatihan dan Pakualaman.
"Untuk sementara kita buka dulu, selesai upacara kita tutup lagi," kata Kasatlantas Polresta Yogyakarta, Kompol Sugiyanta, Kamis 24 Agustus 2015
Lebih lanjut Sugiyanta mengatakan, pihaknya telah mempertimbangkan terkait dengan adanya upacara tradisional tersebut.
"Garebek ini acara yang sudah menjadi tradisi kraton dan masyarakat Yogyakarta," ungkapnya.
Sementara sesampainya di halaman masjid Gedhe, Kauman, Yogyakarta, kelima gunungan langsung diserbu massa yang memadati halaman masjid tersebut.
Begitu gunungan diletakkan ribuan orang langsung berebut sesaji. Tua maupun muda saling berdesak-desakkan berebut sesaji yang ada dalam gunungan tersebut.
Diantara ribuan massa tersebut, turut juga sejumlah wisatawan asing berebut sasji yang ada dalam gunungan tersebut. Sedang teman mereka langsung mengabadikan adegan tersebut dengan kamera yang mereka bawa.
Wisatawan asing ini, tampaknya sangat bahagia melihat suasana yang apik dan menarik ini. Pemadangan langka ini, sama sekali jarang mereka lihat di negara asal mereka.
Apalagi usai berebut, ribuan orang itu saling tertawa dengan membawa sesaji yang berhasil mereka dapat.
"Saya jauh-jauh dari Magelang untuk berebut gunungan," kata Wahyono warga Magelang, Jawa Tengah.