Ilmuwan: Manusia Tidak Bisa Steril
- Foto: Istimewa
VIVA.co.id - Bakteri memang menghantui seluruh manusia karena lokasinya bisa berada di mana saja. Namun, ternyata keberadaan bakteri memiliki ancaman lebih besar karena setiap manusia diketahui memiliki awan bakteri masing-masing yang menyelimuti.
Awan bakteri itu selalu menempel dan menyelimuti semua orang. Saat mereka berada di dalam keramaian, sebagian awan bakteri akan bertukar dari manusia satu ke manusia lainnya, bahkan cenderung bertambah. Bakteri ini bisa terhisap dan masuk ke dalam paru-paru manusia.
"Ada jutaan bakteri yang membentuk awan menyelimuti manusia. Temuan ini memang sangat 'jorok'. Kumpulan bakteri, jamur dan virus itu, atau yang disebut dengan mikrobiome, yang hidup di kulit dan tubuh, jumlahnya sangat banyak. Ada 10 di antara satu sel tubuh manusia," ujar Dr. James Meadow, salah satu peneliti dari University of Oregon, seperti dikutip dari BBC, Rabu, 23 September 2015.
Bakteri ini bisa menyebar melalui kontak langsung, emisi udara dan paparan debu dalam sel kulit. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal PeerJ.
"Kami berharap bisa mendeteksi mikrobiome milik manusia yang ada di sekitarnya. Namun, yang kami temukan justru mengejutkan. Kita bisa mengidentifikasi seseorang hanya dengan meneliti awan mikrobial yang mereka miliki. Teori ini sama dengan proses mengenali seseorang dari bau badan mereka dan selalu mengingatnya setiap saat," ujar peneliti lain, Dr. Ben Neuman, mikrobiolog dari University of Reading.
Neuman berpendapat, akan sangat berguna untuk mengetahui bakteri mana saja yang bisa terbang dan berpindah tempat dari satu manusia ke manusia lain. Sehingga tidak ada alasan untuk khawatir dengan ancaman penyakit.
Menurut Neuman, sering mandi dan membersihkan tubuh pun tidak mampu mengurangi atau menghilangkan mikrobiome yang ada dalam tubuh manusia. Jika memang ingin terhindar dari bakteri-bakteri tersebut, Neuman menyarankan manusia untuk pindah ke luar angkasa.
Sekelompok bakteri yang ada dalam awan mikrobiome itu termasuk Streptococcus (yang umum berada di mulut), dan juga bakteri kulit seperti Propionibacterium dan Corynebacterium.
"Yang harus disadari adalah, manusia memang tidak bisa steril. Ini merupakan suatu hal yang alami," jelas Adam Altrichter, asisten periset dari penelitian itu.
(mus)