Maaf, Indonesia Tak Kebagian Nikmati Supermoon Langka

Ilustrasi luar angkasa.
Sumber :
  • www.artemjew.ru
VIVA.co.id
- Pada akhir September ini, alam akan mempertontonkan keindahannya melalui gerhana bulan supermoon total yang tergolong langka. Fenomena itu akan menjadi pertunjukkan menarik bagi makhluk Bumi.


Tepat 27 September, gerhana bulan yang tak biasa ini akan muncul menghiasi langit malam. Bahkan, dengan ukuran yang lebih besar dan cerah, bulan akan menampilkan kecantikannya itu.


Disebutkan, gerhana bulan yang pernah terjadi pada 1982 ini dapat dinikmati di wilayah Amerika, Eropa, Afrika, Asia Barat, dan Samudera Pasifik Timur. Bagaimana dengan Indonesia?


Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, untuk fenomena alam satu ini, Indonesia tidak bisa ikut menikmatinya. Perbedaan waktu menjadi kendala.


"Gerhana bulan total di Indonesia jatuh pada 28 September dan tidak teramati di Indonesia. Fenomena ini terjadi di siang hari. Gerhana bulan total terjadi pukul 08.07 WIB sampai 11.27 WIB. Jadi, seluruh wilayah Indonesia tidak ada yang bisa melihat," ujar dia melalui pesan singkat kepada
VIVA.co.id
, Senin 21 September 2015


Diketahui, fenomena supermoon terjadi, saat orbit bulan mengelilingi bumi dengan kondisi yang sangat dekat. Rata-rata, jarak bulan dari bumi, yaitu sekitar 384.600 kilometer. Ada kalanya satelit alami bumi ini menjelajah sejauh 405.600 kilometer, atau disebut apogee, dan berada pada jarak yang dekat dengan bumi dengan jarak 363.700 kilometer yang disebut perigee.


Umumnya supermoon muncul sekitar 14 persen lebih besar dan 30 kali lebih terang dari bulan pernama apogee, atau dikenal dengan minimoon.

Dalam catatan yang ada, sepanjang sejarah gerhana, supermoon baru tercatat terjadi baru lima kali sejak 1900, yaitu 1910, 1928, 1946, 1964 ,dan 1982. (asp)