Seberapa Hebat Antareja Membor Jakarta
Senin, 21 September 2015 - 10:48 WIB
Sumber :
- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id
- Presiden Jokowi meresmikan pengoperasian secara perdana mesin bor proyek bawah tanah, Tunnel Boring Machine (TBM) untuk jalan kereta Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, Senin 21 September 2015.
Mesin bor bawah tanah pertama proyek MRT Jakarta ini diberi nama Antareja dan mulai beroperasi dari titik proyek MRT Patung Pemuda, Senayan, Jakarta.
Sebagai informasi, nama mesin bor bawah tanah yang biasa disebut dengan Tunnel Boring Machine (TBM) merupakan pemberian Jokowi. Diharapkan mesin bor ini akan bekerja setangguh tokoh Antareja, putera Bima, dalam salah satu cerita pewayangan.
Ada empat mesin bor yang nantinya akan dioperasikan dalam pekerjaan konstruksi proyek MRT Jakarta. Antareja pertama dan kedua telah berada di lokasi Patung Pemuda, namun baru satu yang mulai dipoperasikan, sedangnkan mesin bor yang kedua saat ini sedang dalam proses perakitan dan akan segera beroperasi dalam waktu dekat.
Sekadar informasi, Antareja dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan 105 (Senayan-Setiabudi), yaitu SOW Joint Venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi. Mesin bor ini menggunakan teknologi Earth Pressure Balance (EPB) pertama di Indonesia yang diproduksi perusahaan Jepang bernama Japan Tunnel Systems Corporation (JTSC).
Baca Juga :
Antareja yang dioperasikan ini mempunya diameter sekitar 6,7 meter, total panjang 43 meter dan bobotnya 323 ton, mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars). TBM ini akan mampu mengebor terowongan jalur bawah tanah MRT dengan kecepatan 8 meter per hari.
Diperkirakan masa pengerjaan konstruksi jalur terowongan bawah tanah MRT dengan menggunakan mesin TBM ini akan berlangsung mulai September 2015-Desember 2016.
Sampai saat ini, per 31 Agustus 2015, penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran HI) secara keseluruhan telah mencapai 30 persen. Rinciannya, pekerjaan proyek struktur layang sudah mencapai 18 persen dan struktur bawah tanah 43 persen.
Secara umum, pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur, dan stasiun layang, pekerjaan pembangunan boks stasiun bawah tanah, serta pekerjaan konstruksi depo MRT.
Pantauan VIVA.co.id, turut hadir dalam ceremonial tersebut yaitu Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan, Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN-RB) Yuddy Chisnandi, Direktur Utama MRT Jakarta, Dono Bustami, dan Wakil Gubernur DKI, Djarot Syaiful Hidayat.