Amazon Ambil Alih Cape Canaveral Milik NASA
Kamis, 17 September 2015 - 13:44 WIB
Sumber :
- Reuters/ Richard Brian
VIVA.co.id
- Pendiri Amazon, Jeff Bezos siap menantang para pengusaha eksplorasi luar angkasa. Perusahaan Blue Origin miliknya dikabarkan telah mengambil alih salah satu tempat peluncuran milik NASA di Cape Canaveral.
Dilansir melalui
The Guardian
, Kamis 17 September 2015, perusahaan roket yang dibangun Jeff Bezos itu memamerkan roket terbaru buatannya yang sangat berbeda dengan roket sebelumnya, New Shepard.
"Posisi roket ini akan vertikal saat lepas landas dan kembali vertikal saat mendarat. Suatu hari nanti, saya tidak bisa memperkirakan berapa lama lagi, saya akan kembali berdiri di sini untuk luar angkasa. Anda akan mendengar sebelum melihat kami," ujar Bezos.
Selain itu, dia juga mengumumkan akan membangun pusat peluncuran dan pembuatan roket di wilayah itu. Bezos menargetkan, untuk mulai mengoperasikan properti barunya itu pada 2020 nanti.
Dalam keterangan pihak Amazon, pembangunan itu diperkirakan menghabiskan biaya sampai US$200 juta. Sayangnya, perjalanan Bezos dengan Blue Origin dikabarkan tidak akan mulus, karena banyaknya kompetitor yang harus dihadapi.
Elon Musk selama ini merupakan pengusaha yang dikenal sukses dalam industri penerbangan luar angkasa. Musk dengan SpaceX pernah mengalahkan Bezos dan Blue Origin saat pengambilalihan wilayah peluncuran Kennedy Space Center tahun lalu.
Industri eksplorasi luar angkasa memang telah diserahkan kepada perusahaan swasta. Ini terjadi sejak 2011, saat program peluncuran NASA resmi diistirahatkan pemerintah.
Keputusan untuk menyerahkan kepada pihak swasta itulah yang disebut NASA sebagai awal dari Space Race 2.0. Mereka akan melanjutkan eksplorasi sistem tata surya yang selama ini dilakukan NASA.
Selain Bezos dan Musk, persaingan juga muncul dari Virgin Galactic milik Richard Branson, dan United Launch Alliance yang merupakan hasil kolaborasi antara Boeing dan Lockheed Martin. Bahkan, eksekutif Google, Larry Page dan Eric Schmidt juga tertarik berinvestasi di perusahaan bernama Planetary Resources.
Baca Juga :