Inikah Spesies Baru Nenek Moyang Manusia
Jumat, 11 September 2015 - 06:40 WIB
Sumber :
- Tudji Martudji/VIVAnews
VIVA.co.id - Ilmuwan mengklaim telah menemukan anggota baru dalam pohon keluarga manusia. Temuan ini berkat adanya sekumpulan tulang fosil di gua yang sempit dan gelap di Afrika Selatan.
Diutarakan ilmuwan, spesies baru ini merupakan campuran dari karakter mirip manusia dan keluarga yang lebih primitif lagi. Sebagian ilmuwan mengaggapnya sebagai spesies yang aneh. Sayangnya, temuan itu masih menyisakan sejumlah misteri, baik terkait dengan umur fosil, cara mereka masuk ke gua yang sulit diakses.
Diutarakan ilmuwan, spesies baru ini merupakan campuran dari karakter mirip manusia dan keluarga yang lebih primitif lagi. Sebagian ilmuwan mengaggapnya sebagai spesies yang aneh. Sayangnya, temuan itu masih menyisakan sejumlah misteri, baik terkait dengan umur fosil, cara mereka masuk ke gua yang sulit diakses.
Dilansir melalui
FoxNews
, Jumat 11 September 2015, situs itu terletak 30 mil dari sebelah utara Johannesburg. Dari situ telah terkumpul sekitar 1.550 spesimen sejak penemuannya di 2013. Fosil-fosil itu diperkirakan mewakili sekitar 15 orang individu.
Peneliti menamakan mahluk itu sebagai Homo naledi. Digambarkan sebagai mahluk yang sudah bisa berdiri tegak. Tangan dan kaki mereka mirip spesies Homo namun bahu dan ukuran otak yang kecil lebih mirip nenek moyang Homo yang mirip kera.
"Karakter anatomi naledi mengungkap jika mereka adalah bagian dari kelompok Homo, yang umurnya sekitar 2,5 juta sampai 2,8 juta tahun," ujar Lee Berger, Profesor dari University of the Witwaterstrand, Johannesburg.
Penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal eLife. Berger mengakui tidak bisa menentukan umur fosil itu karena karakteristik situs yang tidak biasa. Namun mereka tetap berupaya untuk menemukan jawabannya.
"Kami belum bisa mengklaim jika naledi adalah nenek moyang langsung dari manusia modern," kata Berger.
Hal ini juga diungkapkan oleh Direktur Program Keturunan Asli Manusia di Smithsonian Institute, Museum Sejarah Nasional, Rick Potts. Menurut Potts, tanpa adanya identifikasi usia maka akan sulit bagi peneliti untuk menentukan evolusi signifikan dari temuan ini.
Namun, Eric Delson dari Lehman College di New York percaya jika naledi masuk dalam kelompok manusia yang hidup dua juta tahun lalu. Sedangkan mengenai pertanyaan bagaimana naledi bisa masuk ke dalam goa itu, peneliti percaya jika goa itu adalah ruang kematian yang memang disediakan untuk manusia di zamannya. Atau mungkin, itu adalah perangkap mematikan bagi individu kala itu.
Peneliti lain, Tim White, dari University of California menganggap jika temuan fosil ini bukanlah bukti adanya spesies baru dari keturunan manusia. White yakin jika fosil itu adalah milik spesies primitif Homo erectus.