Pertamina dan Wijaya Karya Kolaborasi Garap Bisnis Aspal
Rabu, 9 September 2015 - 16:32 WIB
Sumber :
- ANTARA/Oky Lukmansyah
VIVA.co.id - PT Pertamina (Persero) dan PT Wijaya Karya (WIKA) Tbk berkomitmen mengembangkan bisnis aspal
hybrid
. Dengan adanya kerja sama ini, kapasitas produksi aspal Pertamina akan meningkat.
Baca Juga :
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pengolahan Pertamina, Rachmad Hardadi, dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Pertamina dan WIKA di kantor pusat Pertamina, Jakarta, Rabu, 9 September 2015.
"Sinergi antara Pertamina dan WIKA untuk pengembangan bisnis aspal sangat strategis, bisa saling memperkuat bisnis masing-masing perusahaan dan sekaligus mendukung pengembangan infrastruktur nasional," kata dia.
Rachmad menjelaskan, kebutuhan aspal di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang memerlukan dukungan kehandalan infrastruktur, seperti pembangunan jalan umum, jalan tol, bandara, dan infrastruktur lainnya.
Dari kebutuhan aspal sekitar 1,2 juta ton per tahun, Pertamina kini memproduksi aspal sebanyak 300 ribu ton per tahun yang diproduksi di Refinery Unit (RU) IV Cilacap, dan selebihnya diperoleh dari impor baik oleh Pertamina maupun badan usaha lainnya.
"Dengan kerja sama ini, kapasitas produksi Pertamina akan meningkat menjadi 600 ribu ton per tahun, sehingga kapasitas produksi total aspal menjadi 900 ribu ton per tahun dengan grade yang tinggi," kata dia.
Rachmad mengatakan bahwa kapasitas tersebut setara dengan 75 persen kebutuhan aspal nasional. Dengan demikian, impor akan berkurang signifikan, dapat menghemat devisa negara, serta menimbulkan multiplier effect terhadap perekonomian nasional.
Sementara itu, Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo mengatakan, perusahaan jasa konstruksi ini punya potensi pengolahan aspal alam di Pulau Buton. Kerjasama ini dapat memaksimalkan potensi tersebut.
"Dengan adanya kerja sama ini, potensi pengolahan aspal alam bisa tergarap secara optimal sehingga bisa dimanfaatkan untuk proyek-proyek infrastruktur nasional yang ditangani oleh WIKA," kata Bintang.
Bintang mengatakan bahwa MoU ini menjadi landasan bagi Pertamina dan WIKA untuk mengkaji studi kelayakan (feasibility study/FS) tentang potensi kerja sama pengembangan bisnis aspal, di antaranya kajian aspek teknikal. Produksi aspal hybrid ini akan dilakukan di Cilacap.
"Kerja sama ini berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional karena sejalan dengan program pemerintah untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air," kata Rachmad.
Sekadar informasi, penandatanganan MoU ini dilakukan oleh Rachmad dan Bintang. Penandatanganan disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.