Tips Memulai Usaha Bagi Ibu Rumah Tangga
Rabu, 9 September 2015 - 06:01 WIB
Sumber :
- http://elitedaily.com
VIVA.co.id - Istilah “
mompreneur
” saat ini, semakin ramai dibicarakan. Cerita tentang kesuksesan para ibu rumah tangga yang membangun bisnis terus muncul hampir setiap bulannya.
Mereka yang berhasil, seakan berhasil menjalankan peran yang seimbang, yaitu sebagai bunda, sekaligus pengusaha.
Pertanyaannya, bagaimana sih cara mewujudkan hal itu? Nah, bagi Anda yang merasa sebagai ibu rumah tangga yang ingin menjadi pebisnis, tanpa meninggalkan peranannya di dalam keluarga, berikut adalah beberapa langkah yang dapat diterapkan:
Mulai dengan solusi
Terkesan sederhana memang. Tetapi, seorang ibu rumah tangga yang sukses memulai bisnis, biasanya memulai ide bisnisnya dari melihat masalah yang sedang dihadapi keluarga.
Contohnya adalah kisah Christien Ismuranty, pemilik bisnis Kainara. Dikutip dari portal organisasi online Indonesia Mompreneur, bisnis Christien tumbuh dari kebutuhan menyediakan hidangan sehat dan enak sesuai diet khusus dan rotasi makanan anaknya, Kay Saidpurnama Ismunara, yang mengalami autisme.
Ketika anaknya harus berdiet, sulit untuk mencari makanan yang boleh dikonsumsi. Jika ada makanan yang boleh dikonsumsi, biasanya itu merupakan produk impor dengan harga yang mahal.
Bahkan, pilihan juga terbatas dan terkadang tidak disukai sang anak. Akhirnya, Christien memproduksi sendiri makanan untuk diet anaknya.
Setelah menjalani diet khusus tersebut selama dua bulan, Kay bisa tidur lebih tenang dan teratur serta sikap hiperaktifnya mulai hilang.
Terapis Kay dan teman sesama orangtua anak penyandang autisme mendorong Christien untuk mengembangkannya menjadi usaha, sehingga dapat menjangkau lebih banyak orang tua yang juga membutuhkan. Dari sinilah, Kainara mulai berkembang.
Mulai dengan kemampuan
Apa kemampuan Anda? Sebab, setelah memiliki alasan yang solid di dalam mendirikan bisnis, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mulai pikirkan kemampuan apa yang dapat Anda lakukan untuk mewujudkan usaha tersebut.
Anda mungkin lebih pintar didalam mengelola keuangan dan memasarkan produk, tetapi sebagian yang lain lebih pandai dalam memasak.
Mulailah dari kemampuan yang Anda miliki dan lengkapi kekurangan Anda dalam mendirikan usaha tersebut melalui kerja sama dengan anggota keluarga, atau teman yang mempunyai latar belakang berbeda.
Mulai pisahkan keuangan
Seorang ibu yang baru memulai bisnisnya terkadang masih mencampurkan aset bisnis dan keluarga. Memang, sah saja jika menggunakan barang milik keluarga, seperti kompor dan tabung gas, untuk kegiatan operasional bisnis.
Tetapi, coba catat penggunaan tersebut sebagai biaya sewa, atau sejenisnya. Pencatatan ini diperlukan, agar perhitungan keuntungan bisa dilakukan dengan tepat.
Misalnya, Anda bisnis katering makanan dan memiliki layanan pesan antar. Jika proses pengantaran digunakan dengan mobil pribadi, Anda pun wajib mengenakan tarif pada setiap pengantarannya.
Mulai siapkan waktu fleksibel
Walau berbisnis, tugas utama Anda adalah ibu rumah tangga. Tentunya, Anda tidak ingin melewatkan momen kebersamaan dengan keluarga.
Masalahnya, kesibukan yang meningkat akibat pendirian usaha, bisa terjadi baik pada hari kerja maupun akhir pekan.
Karena itu, tentukan waktu bersama keluarga yang fleksibel—tidak hanya ketika akhir pekan, tetapi juga pada hari kerja. Bicarakan dan diskusikan tentang waktu ini dengan seluruh anggota keluarga. (asp)